Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan dengan Menteri Negara Urusan Kerjasama Internasional Qatar Lolwah Al-Khater di Doha pada Senin (1/5) sepakat mendorong upaya memajukan hak-hak perempuan di Afghanistan.

"Kami melakukan compare note terkait isu Afghanistan. Kami juga membahas upaya untuk terus mendorong pemajuan hak-hak perempuan di Afghanistan," kata Retno dalam keterangan Kementerian Luar Negeri pada Selasa.

Retno bersama Lolwah yang diberi mandat oleh pemerintah Qatar untuk menangani isu Afghanistan, sepakat membantu rakyat Afghanistan, terutama pada dua bidang utama, yaitu kesehatan dan pendidikan.

Khusus mengenai pendidikan, menurut Retno, kedua negara membahas beasiswa yang akan ditawarkan kepada rakyat Afghanistan, terutama kaum perempuan.

Selain itu, untuk menindaklanjuti International Conference on Afghan Women Education yang diselenggarakan pada Desember 2022 di Bali, pertemuan serupa direncanakan digelar di Doha pada November tahun ini.

Baca juga: DK PBB sahkan resolusi kutuk Taliban yang batasi kebebasan perempuan

"Kami berdua juga sepakat untuk melanjutkan Dialog Trilateral Ulama Indonesia-Qatar-Afghanistan yang kedua kalinya," kata Retno.

Retno juga memenuhi undangan Sekretaris Jenderal PBB untuk hadir dan berkontribusi dalam Meeting of Special Envoys on Afghanistan yang terdiri dari tiga sesi.

Selain Indonesia, negara yang diundang dalam sesi itu adalah Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, Prancis, Jerman, Arab Saudi, India, Uni Emirat Arab, Qatar, Turki, dan sejumlah negara lainnya, serta Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Uni Eropa.

Di sela-sela pertemuan tiga sesi tersebut, Retno juga bertemu dengan perwakilan dari Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA), Utusan Khusus AS untuk Afghanistan, serta Utusan Khusus Inggris dan Norwegia.

"Saya juga bertemu dengan Menteri Negara Urusan Luar Negeri (Pakistan) Ibu Hina Rabbani Khar dan Sekjen PBB (Antonio Guterres)," ungkap Retno.

Retno juga berkesempatan melakukan pertemuan virtual dengan para tokoh perempuan Afghanistan di mana Retno menekankan beberapa hal, salah satunya tentang pentingnya penghormatan untuk hak-hak perempuan Afghanistan termasuk dalam pendidikan dan pekerjaan.

Baca juga: Tetangga Afghanistan serukan Taliban bertindak hormati hak perempuan

"Dunia juga perlu memperhatikan situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Afghanistan. Dalam kaitan ini, Indonesia berkomitmen memberikan bantuan di bidang kesehatan dan pendidikan," kata Retno.

Dalam bidang kesehatan, untuk merespon wabah polio di Afghanistan dan atas permintaan otoritas setempat serta setelah berkonsultasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia siap memberikan bantuan 10 juta vaksin polio untuk rakyat Afghanistan.

"Proses persiapan pemberian vaksin terus dilakukan saat ini, baik dengan WHO, UNICEF maupun BioFarma sebagai produsen vaksin Polio," ujar Retno.

Dalam bidang pendidikan, Indonesia akan memberikan beasiswa dan pelatihan pembangunan kapasitas (capacity building) kepada kaum muda Afghanistan, termasuk kaum perempuan.

"Untuk tahun ini, salah satu fokusnya adalah pemberdayaan di bidang ekonomi," kata Retno.

Baca juga: Perempuan dilarang kerja, PBB minta staf Afghanistan tetap di rumah

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023