... 2011 kekerasan terhadap jurnalis mencapai sebanyak 47 kasus dan meningkat hingga 57 kasus pada 2012... "

Bantul, Yogyakarta (ANTARA News) - Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta bersama sejumlah lembaga lain mendeklarasikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.

Deklarasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers ini dilakukan di makam Muhammad Fuad Syafruddin alias Udin di Trirenggo. Udin merupakan wartawan Harian Bernas yang menjadi korban pembunuhan sejak belasan tahun lalu.

LBH Pers ini didirikan atas kerjasama AJI dengan LBH Yogyakarta, Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM, Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) UII, Pusat Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) dan Ikatan Advokat Indonesia Yogyakarta.

Deklarasi yang diisi dengan orasi budaya berbagai tokoh yang diakhiri tabaur bunga di makam Udin itu dihadiri keluarga almarhum Udin yakni Ny Mujilah (Ibu) dan Samsu Muim Harahap (adik Udin) serta sejumlah tokoh dari lembaga hukum di Yogyakarta.

Direktur LBH Pers, Budi Kurniawan, usai deklarasi mengatakan pembentukan LBH Pers ini melatarbelakangi atas kekerasan para jurnalis yang sedang menjalankan tugas sebagai pencari informasi terus meningkat.

"Selama 2011 kekerasan terhadap jurnalis mencapai sebanyak 47 kasus dan meningkat hingga 57 kasus pada 2012, akan tetapi kasus yang diungkap sangat minim," katanya.

Menurut dia, sekitar dua tahun lagi Pemilu akan berlangsung sehingga dipastikan suasana politik mulai terasa dan mendorong kekerasan terhadap jurnalis ketika mereka hendak menulis suatu kebenaran.


Ketua AJI Yogyakarta, Pito Agustin Rudiana mengatakan, banyaknya kasus yang terjadi kepada jurnalis yang tidak terungkap merupakan rapor merah bagi aparat dalam penegakan hukum.

Ia juga mengatakan, keberadaan LBH Pers tidak saja bagi para jurnalis yang mengalami kekerasan namun juga memberikan advokasi kepada jurnalis yang berkonflik dengan perusahaan.

(KR-HRI/M009)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013