Bandung (ANTARA) -

Kunjungan ke Objek wisata Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, selama periode Idul Fitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023 meningkat sekitar 44 persen.

Site Manager Kawah Putih Dudung Suhaeri menerangkan bahwa dari hari H lebaran tanggal 22 April 2023 sampai akhir dari cuti panjang lebaran dan libur anak sekolah tanggal 1 Mei 2023 ini, sebanyak 48 ribu lebih wisatawan yang berkunjung ke Kawah Putih, di luar wisatawan mancanegara.

"Selama periode libur Lebaran dari hari H sampai H+9 tanggal 1 Mei 2023, Kawah Putih dikunjungi oleh 48.248 wisatawan nusantara, sementara Kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 179 orang," kata Dudung Suhaeri di Bandung, Senin.

Jumlah wisatawan tersebut, kata Dudung, mengalami peningkatan sangat signifikan karena dalam periode yang sama sampai H+9 pada tahun 2022 lalu, pengunjung kawasan Kawah Putih sebanyak 33.516 wisatawan lokal.

"Bahkan wisatawan mancanegara naik sebesar tiga kali lipat, di mana pada tahun lalu di periode yang sama ada 41 wisatawan mancanegara," ucapnya.

Kunjungan terbanyak, kata Dudung, untuk wisatawan lokal, terjadi pada H+2 lebaran tanggal 24 April 2023 dengan 7.329 wisatawan, dan disusul H+3 lebaran tanggal 25 April 2023 dengan 6.785 wisatawan nusantara.

Sementara untuk kunjungan wisatawan mancanegara, yang terbanyak terjadi pada H+5 lebaran tanggal 27 April 2023 dengan 30 wisatawan mancanegara, yang disusul pada H+6 lebaran tanggal 28 April 2023 dengan 29 wisatawan asing.

Untuk wisatawan mancanegara terbanyak, dijelaskan oleh Dudung, adalah dari Malaysia, sementara untuk wisatawan nusantara adalah yang berasal dari Bandung, Jabodetabek, serta beberapa dari Sumatera.

"Wisatawan asing kebanyakan dari Malaysia, sementara kalau nusantara jika dilihat dari plat kendaraannya di awal libur lebaran itu dari Jabodetabek, di akhir-akhir liburan itu dari Bandung Raya," ucap Dudung.

Lalu lintas di jalur wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terpantau kerap terhambat tiap musim liburan.

Kepadatan dan antrean kendaraan, dijelaskan pihak kepolisian, akibat beberapa faktor seperti pasar yang ramai oleh parkir dan masyarakat, sehingga jalan menyempit.

Kemudian persimpangan ke desa-desa sekitar, pintu masuk kawasan wisata, kuliner, dan penginapan.

Selanjutnya tikungan tajam menanjak yang membuat jalan menyempit dan keluar masuk kendaraan menuju POM bensin/SPBU.

Kehati-hatian dan kesabaran pengguna jalan dibutuhkan di jalur tersebut karena jalan yang cukup sempit dan tidak bisa dilaksanakan rekayasa lalu lintas.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023