Salah satunya makam KH Muhammad Sholeh bin Umar Al Samarani yang akrab disebut Mbah Sholeh Darat di kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota Semarang yang rutin didatangi peziarah.
"Harapannya, ini bisa menjadi salah satu wisata religi," kata Ita, sapaan akrab Hevearita saat kegiatan Maulidurrosul dan Haul Ke-123 KH Sholeh Darat di Semarang, Senin.
Baca juga: Untuk wisata religi, makam ulama besar Kyai Sholeh Darat direnovasi
Menurut dia, kisah-kisah ulama besar di Kota Semarang bisa dinarasikan menjadi story telling sehingga masyarakat semakin paham dengan sejarah perkembangan Islam, khususnya di Kota Semarang.
Artinya, Kota Semarang adalah salah satu kota penting yang memiliki andil dalam sejarah perkembangan Islam di Nusantara dengan banyaknya ulama-ulama besar yang bermukim di wilayah tersebut.
"Di Kota Semarang juga memiliki ulama-ulama besar yang bisa dibuatkan story telling. Jadi, masyarakat akan semakin tahu bagaimana perkembangan agama Islam di Kota Semarang," ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, Ita mengingatkan bagaimana peran dan sumbangsih KH Sholeh Darat untuk Indonesia, dengan menilik dari peran murid-muridnya, seperti KH Hasyim Asyari, KH Ahmad Dahlan, dan RA Kartini.
Baca juga: Semarang terus kembangkan potensi wisata Kampung Melayu
"Beliau menjadi ulama yang luar biasa, di mana beliau menjadi guru-guru tokoh nasional seperti pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari, pendiri organisasi Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, dan tokoh perempuan RA Kartini," katanya.
"Hari ini bertepatan Haul Ke-123 Mbah Sholeh Darat, tentunya beliau jadi panutan bagi kita masyarakat Kota Semarang. Tentunya kita patut berbangga karena beliau (KH Sholeh Darat) ada di Kota Semarang," katanya.
Ia mengatakan haul KH Sholeh Darat pada tahun ini berdekatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-476 Kota Semarang.
"Ini menjadi satu semangat kita menjadikan Kota Semarang yang luar biasa. Alhamdulillah, haul KH Sholeh Darat tahun ini selisih satu hari dari Hari Jadi Kota Semarang. Harapannya hal ini bisa memberi berkah kepada masyarakat Kota Semarang," katanya.
Baca juga: Disbudpar Semarang: Kota Lama masih jadi andalan destinasi wisata
Selain makam KH Sholeh Darat, ada banyak makam ulama besar di Kota Semarang, seperti makam Ki Ageng Pandanaran, Ki Ageng Galang Sewu, Habib Hasan bin Thoha bin Muhammad bin Yahya atau Singo Barong (Syekh Kramat Jati), dan Habib Thoha bin Muhammad Al-Qadhi (Mbah Depok).
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023