Kartu Bintan Sejahtera (KBS) berguna untuk pelayanan atau bantuan dalam bidang kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat miskin,"

Tanjungpinang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, meluncurkan Kartu Bintan Sejahtera bagi 9.300 keluarga miskin dalam memperoleh kemudahan pelayanan cuma-cuma di bidang kesehatan dan pendidikan.

"Kartu Bintan Sejahtera (KBS) berguna untuk pelayanan atau bantuan dalam bidang kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat miskin," kata Bupati Bintan, Ansar Ahmad peluncuran di Taman Relief PT Antam, Kijang, Kamis.

Ansar mengatakan, KBS selain mempermudah masyarakat miskin mendapatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan, juga mempermudah pemerintah dalam melakukan pengawasan serta pemantauan terhadap warga miskin.

"KBS juga lebih mudah sebagai alat evaluasi dibandingkan dengan surat keterangan tidak mampu (SKTM) yang selama ini kurang maksimal," kata Ansar.

Ansar menyebutkan, selama ini masyarakat banyak kesulitan dengan jalur yang berbelit-belit dalam pembuatan SKTM karena harus mengurus dari tingkat RT hingga lurah. Dengan KBS masyarakat sudah tidak lagi perlu mengurus SKTM.

"KBS merupakan kartu pengganti SKTM," tegasnya.

Dengan KBS anak didik dari masyarakat kurang mampu akan memdapat bantuan pakaian sekolah gratis, buku gratis, lembar kerja siswa (LKS) gratis, bahkan hingga sumbangan pembangunan gratis.

"Anggaran pendidikan dapat dimanfaatkan secara otomatis. Melalui KBS Pemkab Bintan menjamin LKS siswa yang selama ini menjadi kelurah masyarakat karena dibeli dengan harga tinggi di sekolah, kini dapat menjadi gratis," ujarnya.

Di bidang kesehatan, masyarakat juga dapat berobat secara gratis di Rumah Sakit Otorita Batam, Rumah Sakit Dharmais dan Cipto Mangunkusumo akarta dan rumah sakit di Bintan. Anak-anak warga kurang mampu juga mendapatkan diskon 50 persen disejumlah wahana permainan di Bintan dan Kota Tanjungpinang.

KBS terbagi dua warna, pertama warna biru diberikan kepada masyarakat yang sudah punya Jamkesmas, sehingga selain Jamkesmas yang dimiliki dengan KBS biru dapat bantuan juga dalam bidang pendidikan. Sedangkan KBS berwarna kuning adalah untuk masyarakat yang belum sama sekali punya Jamkesda sehingga KBS dapat berguna sebagai kartu kesehatan dan pendidikan.

"Bagi warga yang belum terdata diharapkan bisa langsung melapor kepada aparat pemerintahan setempat untuk diverifikasi," ujarnya.

Pemkab Bintan juga akan membagikan sebanyak 6.000 akte kelahiran gratis kepada anak di atas satu tahun agar tidak terkendala saat masuk sekolah.

Menurut Ansar, meski jumlah masyarakat miskin di Bintan jauh berkurang dari 17.096 pada 2005 menjadi 9.300 orang saat ini, pemerintah tetap berupaya menekan jumlah warga miskin tersebut dengan memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan sehingga bisa keluar dari kemiskinan itu.

"Alokasi anggaran untuk pengentasan kemiskinan juga mencapai 60 persen dari APBD yaitu senilai Rp615,6 miliar, ditambah dana sharing dari Pemprov Kepri sebesar 15 persen, APBN 5 persen serta dari dana kepedulian terhadap masyarakat (DKTM) sejumlah perusahaan," ujar Ansar.

Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani yang hadir saat peluncuran KBS mengharapkan program tersebut tepat sasaran dan benar-benar mengutamakan masyarakat kurang mampu.

"Pemkab Bintan telah benar-benar memberdayakan masyarakat, meningkatkan kreativitas dan inovasinya melalui kerja keras dengan usaha pemberian KBS," kata Sani.

Pemprov Kepri menurut dia juga mengangarkan Rp185 miliar untuk membantu kabupaten/kota dalam upaya mengentaskan warga dari kemiskinan.
(KR-HKY/A013)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013