Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menargetkan menarik pinjaman luar negeri sebesar 4 miliar dolar AS pada 2007, demikian pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Senin, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR. Pinjaman luar negeri tersebut terdiri atas 0,9-1,1 miliar dolar AS untuk pinjaman program, 2,1-2,3 miliar AS untuk pinjaman proyek dan 0,4-0,6 miliar dolar AS untuk fasilitas kredit ekspor. Menkeu menjelaskan pinjaman program akan berasal dari Bank Pembangunan Asia (ADB) yang terdiri atas program tujuan pembangunan milenium, program reformasi infrastruktur dan program reformasi keuangan pemerintah daerah dan pusat, serta dari Bank Dunia yang digunakan untuk pinjaman program pembangunan. Pinjaman dari ADB sebesar 0,6-0,7 miliar dolar AS, sedangkan yang berasal dari Bank Dunia 0,3-0,4 miliar dolar AS. Ia menambahkan pinjaman proyek akan dimanfaatkan untuk program pengentasan kemiskinan, pelayanan dasar, pembangunan dan rehabilitasi infranstruktur serta sektor-sektor lain sesuaui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Sedangkan untuk pinjaman proyek, pemerintah menargetkan dari komitmen CGI adalah sebesar 1,7-1,9 miliar dolar AS, non-CGI sebesar 400-600 juta dolar AS dan untuk tsunami 50-70 juta dolar AS. Pada kesempatan itu Menkeu juga mengatakan kebutuhan dana pendamping untuk pinjaman proyek tersebut mencapai 525-600 juta dolar AS. Pemerintah, lanjutnya, menargetkan pada 2007 pembayaran cicilan pokok hutang luar negeri sebesar 5,99 miliar dolar atau ekuivalen Rp55,7 triliun dan pembayaran bunga utang luar begeri 2,88 miliar dolar AS atau Rp26,8 triliun. (*)

Copyright © ANTARA 2006