Samarinda (ANTARA) - Arus balik jalur laut di Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur, pada H+7 atau Ahad kedatangan 2.422 penumpang, terjadi kenaikan ketimbang tiga hari sebelumnya (Kamis, 27/4) yang kedatangan 1.652 jiwa.

"Pelabuhan Samarinda hari ini kedatangan dua unit kapal motor (KM), yakni KM Catteleya Express dan KM Queen Soya," ujar Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda Zulqadri Edy di Samarinda, Minggu.

Rincian dua kapal yang membawa penumpang balik sebanyak 2.422 orang tersebut adalah, penumpang yang balik ke Samarinda dengan menumpang KM Catteleya Express sebanyak 1.220 orang, kemudian KM Queen Soya membawa 1.202 penumpang.

Selain itu, lanjut Zul, sapaan akrabnya, hari ini KSOP Samarinda juga memberangkatkan penumpang sebanyak 1.539 jiwa, yakni penumpang yang balik ke Pare-Pare, Sulawesi Selatan, dengan menumpang KM Prince Soya, sehingga total aktivitas penumpang di Pelabuhan Samarinda baik yang tiba maupun berangkat hari ini sebanyak 3.961 jiwa.

Ia juga mengatakan bahwa jumlah penumpang yang tiba dari hari H Lebaran 2023 sampai H+7 total ada 4.074 jiwa, sehingga jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebanyak 4.348 jiwa, maka mengalami penurunan sebesar 6 persen.

"Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebanyak 4.896 jiwa, maka mengalami penurunan sebesar 17 persen," ucap Zul.

Sementara itu, jumlah penumpang yang berangkat dari hari H Lebaran 2023 sampai H+7 total sebanyak 1.539 jiwa, sehingga jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebanyak 1.143 jiwa, maka mengalami kenaikan sebesar 35 persen, sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebanyak 4.896 jiwa, berarti mengalami penurunan sebesar 17 persen.

Zul juga mengatakan, untuk total penumpang yang tiba dan berangkat dari H-15 sampai dengan H+7 Lebaran tahun ini mencapai 18.611 jiwa.

"Jumlah sebanyak ini jika dibandingkan dengan penumpang tiba tahun 2022 yang sebanyak 16.476 jiwa, maka mengalami kenaikan sebesar 13 persen, sedangkan jika dibandingkan tahun 2019 yang sebanyak 20.030 jiwa, berarti mengalami penurunan sebesar 16 persen," kata Zul.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023