"Kami menerima informasi telah terjadi kecelakaan perahu patah kemudi yang ditumpangi lima orang nelayan saat berada di perairan Pulau Besar Kabupaten Sikka pada Minggu (30/4) petang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B (Basarnas) Maumere, Mexianus Bekabel ketika dihubungi dari Kupang, Minggu.
Menurut dia lima nelayan itu berangkat dari Waipare pukul 14.00 wita menggunakan perahu menuju Pulau Sukun untuk mencari ikan.
Pada saat perahu berada di pertengahan wilayah Waioti dan Pulau Besar perahu motor yang ditumpangi para nelayan itu patah kemudi akibat gelombang laut yang besar.
Ia mengatakan akibat kemudi perahu patah sehingga tidak bisa melanjutkan perjalan menuju Pulau Sukun.
"Pada saat sampai di pertengahan antara Waioti dan Pulau Besar sekitar pukul 15.00 wita, perahu mengalami patah kemudi sehingga kapal tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju perairan Pulau Sukun," kata Mexianus Bekabel.
Dia menjelaskan Kantor Basarnas Maumere telah menggerakkan tim SAR maupun potensi SAR di Kabupaten Sikka menuju lokasi kejadian yang diperkirakan pada posisi 8°26'50.74"S - 122°16'26.04"E atau sekitar 10,3 notikel mail dari pelabuhan Wuring, Maumere menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) Kantor Basarnas Maumere guna melaksanakan upaya pertolongan terhadap lima nelayan itu.
"Tim SAR masih menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian dan pertolongan terhadap para nelayan itu, Kami belum dapat informasi dari tim SAR apakah sudah menemukan para nelayan itu atau belum," kata Mexianus Bekabel.
Baca juga: Tujuh orang meninggal akibat kecelakaan perahu di Rote Ndao
Baca juga: Dua nelayan Lebak selamat usai perahu karam di samudera
Baca juga: Perahu motor cepat jurusan Tarakan-KTT terbakar
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023