Garut (ANTARA) - Kabupaten Garut, Jawa Barat, merupakan daerah yang dikenal dengan berbagai julukan, seperti Kota Intan, Kota Dodol, bahkan tercatat dalam sejarah orang Eropa yang berlibur ke daerah itu yang menyebutnya sebagai "Swiss van Java".

Kabupaten Garut daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung, Cianjur, Tasikmalaya, dan Sumedang itu, tidak berlebihan jika mendapatkan berbagai julukan istimewa sebagai ungkapan kesan terpesona tentang keindahan.

Garut dulu dan kini tentu memiliki perbedaan. Garut di masa kini telah mulai berbenah untuk memberikan pelayanan yang terbaik agar siapa saja yang berkunjung ke daerah itu bisa mendapatkan pengalaman berkesan.

Garut memiliki banyak objek wisata yang menarik, mulai wisata buatan maupun wisata alam, budaya, dan religi. Semuanya tersaji lengkap dan bisa diakses cukup mudah oleh masyarakat.

Kini, akses untuk menjelajahi objek-objek wisata unggulan di Kabupaten Garut sudah cukup bagus. Semua jenis kendaraan roda dua, empat, maupun bus sudah bisa melintas dengan aman dari berbagai arah dari daerah tetangga.

Bagi wisatawan yang menggunakan jalur utama Bandung-Garut lintas Kadungora-Leles, sudah bisa menikmati keindahan perjalanan melewati jalan yang sejuk di antara tebing sebelum masuk wilayah Kecamatan Kadungora.

Kecamatan Kadungora merupakan pintu masuk wisatawan yang datang dari arah Bandung. Di Kadungora sudah bisa menjelajahi objek wisata unggulan, yakni Taman Satwa Cikembulan yang menyuguhkan sejumlah satwa menarik.

Wisata Taman Satwa Cikembulan tidak jauh dari jalan raya Bandung-Garut, apalagi saat ini sudah ada jalan baru Lingkar Kadungora yang lebih dekat untuk masuk ke kawasan wisata satwa satu-satunya di Garut itu.

Pengunjung tempat wisata itu bisa mengeksplorasi kawasan taman satwa dengan melihat berbagai jenis binatang, seperti orang utan, macan, harimau, singa, dan jenis satwa liar dan buas lainnya.

Selain melihat keunikan satwa, pengunjung juga bisa menikmati fasilitas lainnya, seperti arena bermain, berinteraksi dengan satwa jinak, maupun menyaksikan langsung aksi memberi pakan bagi singa dan harimau.

Seorang anak melihat harimau di Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. (ANTARA/Feri Purnama)

Tidak jauh dari Taman Satwan Cikembulan, masih satu jalur utama Bandung-Garut, wisatawan bisa menikmati keindahan wisata yang dikelola oleh Pemkab Garut, yakni objek wisata Situ Cangkuang. Wisata itu menyuguhkan keindahan alam danau dan bisa naik rakit untuk menyeberangi danau menuju pulau.

Di pulau itu terdapat peninggalan yang bernilai sejarah, yakni Candi Cangkuang, peninggalan umat Hindu di masa lampau. Candi itu terletak di Kampung Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles.

Bangunan candi tersebut merupakan satu-satunya Candi Hindu di tanah Sunda yang lokasinya satu kawasan dengan Makam Embah Dalem Arief Muhammad, dipercaya sebagai leluhur penyebar agama Islam di daerah itu.

Melihat potensi wisata budaya itu, Pemerintah Kabupaten Garut kemudian mengembangkan wisata Situ Cangkuang sebagai kawasan wisata budaya yang memiliki nilai jual dan menarik bagi wisatawan domestik maupun asing.

Objek wisata itu tidak akan menguras banyak isi dompet. Wisatawan dewasa dikenakan tarif masuk Rp10.000, anak-anak Rp5.000, kemudian ongkos jasa angkutan perahu rakit per orang Rp5.000. Jika dikalkulasi, semuanya hanya cukup mengeluarkan biaya Rp15.000 per orang dewasa.

"Berkunjung ke Situ Cangkuang cukup murah, per orang hanya membutuhkan biaya Rp15.000, bisa menikmati perahu rakit pulang pergi, mengunjungi candi, Kampung Pulo, dan arena bermain milenial juga," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Situ Cangkuang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Wawan Kulnaedin kepada ANTARA.

Wisata danau itu, tidak hanya di Situ Cangkuang, Garut juga disebut memiliki banyak kawasan wisata situ atau danau. Sebut saja yang saat ini mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat yaitu objek wisata Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi.

Objek wisata yang sudah direvitalisasi senilai Rp100 miliar untuk menuju wisata tingkat internasional itu lokasinya tidak jauh dari wisata Situ Cangkuang di Kecamatan Leles. Wisatawan bisa menggunakan dua akses jalan dari Situ Cangkuang menuju Situ Bagendit.

Akses pertama bisa menggunakan jalur alternatif memasuki jalur utama Lingkar Kadungora, kemudian masuk jalur alternatif menuju Jalan Hasan Arif, hingga akhirnya sampai ke kawasan Situ Bagendit. Wisatawan bisa juga menggunakan jalan utama Bandung-Garut lintas Leles-Tarogong melewati wilayah Tarogong, kemudian masuk ke Jalan Hasan Arif, hingga akhirnya sampai ke kawasan wisata Situ Bagendit, dengan kondisi jalan cukup bagus dan bisa dilintasi bus.

Pengunjung bisa mengeksplorasi keindahan alam danau di Situ Bagendit dari sepanjang jalan pinggiran sungai yang dikhususkan untuk pejalan kaki. Kemudian bisa menikmati keindahannya di tengah danau dengan menggunakan jasa layanan perahu rakit maupun sepeda air.

Wisata lainnya yang cukup mudah aksesnya dari jalan utama Garut, yaitu objek pemandian air panas alami dari kaki Gunung Guntur. Kawasan wisata air panas itu merupakan wisata unggulan di Garut.

Sejumlah pengunjung Situ Bagendit di Kabupaten Garut, Jawa Barat. (ANTARA/Feri Purnama)

Kawasannya memiliki banyak pilihan tempat penginapan maupun hotel yang menarik dan nyaman bagi wisatawan. Tempat tersebut selama ini menjadi tujuan wisatawan untuk menginap dan menikmati fasilitas air hangat alami.

Jika wisatawan memiliki jiwa berpetualang, ingin menikmati keindahan alam pegunungan, maka bisa mengunjungi objek wisata Gunung Guntur yang lokasinya masih satu kawasan dengan Cipanas. Selain itu, ada juga wisata Gunung Cikuray di Kecamatan Cilawu yang lokasinya ke arah jalan raya menuju Tasikmalaya.

Destinasi wisata gunung lainnya yang menjadi tujuan favorit wisatawan ke Garut adalah Taman Wisata Alam Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupan. Sejak dikelola oleh perusahaan swasta, kawasan wisata gunung itu menyuguhkan banyak fasilitas menarik yang aman dan nyaman bagi wisatawan.

Wisatawan yang datang ke Gunung Papandayan bisa menikmati pemandangan kawah bekas letusan gunung, kemudian taman edelweis, pemandian air hangat alami, dan bumi perkemahan yang selama ini menjadi tujuan favorit bagi mereka yang senang dengan petualangan dan berkemah.

Objek wisata gunung lainnya adalah Danau Talaga Bodas dan juga wisata pendakian dan kemah di Gunung Sagara di wilayah utara yang dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor kurang lebih satu jam.

Selain wisata danau, budaya, pemandian air panas, dan juga pegunungan, Garut memiliki objek wisata yang menarik dan bisa dijelajahi oleh wisatawan, yakni wisata pantai, dari mulai perbatasan dengan Kabupaten Cianjur sampai perbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya.

Objek wisata laut dan pantai itu jaraknya lumayan jauh dari Kota Garut menuju jalur utama pantai selatan Garut dengan perkiraan jarak tempuh menggunakan kendaraan roda empat sekitar 3 jam.

Wisatawan yang senang berkunjung ke pantai bisa menjelajahi Pantai Rancabuaya di Kecamatan Caringin, yang lokasinya berada di ujung barat perbatasan dengan Kabupaten Cianjur.

Dari perbatasan itu, wisatawan bisa menyusuri sejumlah wisata pantai lainnya, di antaranya Puncak Guha , yang menyuguhkan keindahan laut lepas Samudera Hindia dari dataran tinggi.

Selanjutnya terdapat Pantai Manalusu, kemudian Pantai Santolo di Kecamatan Cikelet yang menyuguhkan keindahan Pulau Santolo, kemudian membentang pantai yang indah. Di tempat itu wisatawan bisa berenang, namun harus selalu berhati-hati.

Wisata pantai lainnya adalah Sayang Heulang yang sudah direvitalisasi oleh Pemerintah Provinsi Jabar, sehingga memiliki banyak fasilitas dan spot foto indah yang memberikan rasa aman, nyaman, dan berkesan.

Objek wisata pantai lainnya adalah Pantai Karang Parenje, Pantai Karang Papak, dan Pantai Cijeruk di Kecamatan Cibalong, yang berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya.

Semua objek wisata pantai itu bisa dikunjungi dengan tarif masuk yang terjangkau, seperti tiket masuk objek wisata lainnya yang dikelola oleh pemerintah daerah, yakni Rp10.000 per orang.

Objek wisata yang tergolong menjadi unggulan karena selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan pada momentum libur akhir pekan, maupun hari raya, seperti tahun baru, dan juga libur Lebaran.

Masih ada wisata lainnya yang bisa dijelajahi, yakni desa wisata yang sudah dibangun di beberapa desa dengan menyuguhkan objek menarik, seperti wisata budaya, agrowisata, maupun wisata lainnya yang membuat pengunjung berkesan.

Pemerintah Kabupaten Garut saat ini membenahi sejumlah akses jalan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang datang ke Garut. Begitu juga Pemerintah Provinsi Jabar membenahi sejumlah ruas jalan utama untuk menuju akses ke Garut.


Jaminan Keamanan

Dalam upaya menjaga keamanan dan rasa nyaman bagi pengunjung di tempat wisata, Pemerintah Kabupaten Garut berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Garut dan juga unsur TNI.

Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro, sebelum musim libur Lebaran 1444 Hijriyah memberikan jaminan seluruh tempat wisata di Garut aman dan nyaman bagi pengunjung.

Pernyataan Kapolres itu dibuktikan dengan telah menerjunkan sejumlah personel Brimob dari Polda Jabar dan juga menyiapkan Tim Sancang Polres Garut, maupun satuan lainnya untuk bergerak cepat apabila ada laporan tindakan kejahatan maupun gangguan keamanan di tempat wisata.

Upaya kepolisian itu, untuk memastikan semua tindakan premanisme maupun pungutan liar tidak terjadi di Garut. Jika masih terjadi, masyarakat bisa secepatnya lapor ke polisi maupun aparat hukum setempat agar secepatnya ditindak.

"Kami berupaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, termasuk di tempat wisata," kata Kapolres kepada ANTARA.

Rasa aman dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung merupakan sesuatu yang harus dipenuhi di objek wisata agar wisatawan bisa menikmati liburan dengan tenang dan memberikan kesan selalu dirindukan untuk datang kembali.

Jika kenyamanan dan keamanan tercipta, tentunya berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan yang akhirnya bisa menumbuhkan perekonomian hingga terwujud masyarakat yang sejahtera.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2023