Kupang (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kupang menyelamatkan sembilan orang peserta mancing mania yang mengalami kecelakaan laut saat memancing di perairan Pulau Kera Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Selama liburan hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, ada satu kejadian yang membahayakan manusia, yakni sembilan orang anggota komunitas mancing mania Kota Kupang yang mengalami kebocoran perahu saat memancing ikan di perairan Kupang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana di Kupang, Minggu.
Baca juga: Basarnas selamatkan 12 ABK KM Exel yang mati mesin di Teluk Kupang
I Putu Sudayana mengatakan hal itu terkait peristiwa yang ditangani Basarnas Kupang selama liburan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Menurut dia, selama masa perayaan Idul Fitri 2023, terdapat satu peristiwa kecelakaan laut yang ditangani Basarnas Kupang, yaitu peristiwa yang dialami kelompok mancing mania Kota Kupang. Perahu yang ditumpangi komunitas tersebut, mengalami kebocoran di perairan antara Pulau Kera dan Pulau Semau Kabupaten Kupang pada Jumat (28/4) malam.
Peristiwa itu diketahui Basarnas Kupang setelah adanya laporan bahwa satu perahu yang ditumpangi sembilan orang mengalami kebocoran saat memancing di perairan itu.
"Kami langsung menggerakkan 10 orang anggota tim SAR ke lokasi kejadian untuk melakukan upaya pertolongan dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) 10 Basarnas Kupang," kata I Putu Sudayana.
Baca juga: Operasi pencarian 17 korban kapal terbakar di NTT diperpanjang
Baca juga: Basarnas Kupang perluas wilayah pencarian korban kapal terbakar di NTT
Menurut dia, tim SAR bersama anggota dari Stasiun Bakamla Kupang berhasil menemukan perahu bersama sembilan orang penumpang dalam keadaan selamat pada Koordinat 10°07'23.5"S - 123°28'41.9"E dan langsung dilakukan evakuasi ke Dermaga Pelabuhan Navigasi Kupang.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang Saidar Rahmanjaya On scene Coordinator (OSC) mengimbau kepada seluruh masyarakat serta kelompok nelayan dan komunitas pemancing agar betul-betul memperhatikan kondisi perahu sebelum melaksanakan aktivitas.
Menurut dia, pemeriksaan kondisi kapal sangat penting guna meminimalisasi risiko yang mungkin saja terjadi saat melakukan aktifitas di laut.
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023