Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta pada perdagangan hari pertama di tahun 2013, Rabu, stabil pada posisi 9.628 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah yang diperdagangkan cenderung bergerak dalam kisaran sempit meski dari eksternal dikabarkan ada kesepakan fiscal cliff AS," ujar analis Trust Securities Reza Priyambada.

Ia menambahkan, laju inflasi dalam negeri pada Desember 2012 yang tercatat sebesar 0,54 persen juga dinilai positif pelaku pasar uang di dalam negeri.

Namun, dikatakan dia, neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan masih negatif untuk bulan November dan Desember 2012 masih menjadi sentimen negatif bagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Masih defisitnya neraca perdagangan membuat rupiah dalam kondisi yang tertekan. Kebutuhan dolar AS masih cukup tinggi seiring dengan impor yang masih cukup kuat," kata dia.

Kendati demikian, lanjut dia, fluktuasi mata uang rupiah terhadap dolar AS masih terjaga seiring dengan penjagaan Bank Indonesia (BI).

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan, paska kabar dari resolusi fiskal AS yang positif akan mendorong nilai tukar berisiko bergerak menguat ke depannya.

Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia hari ini nilai tukar rupiah 9.685 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya 9.670 per dolar AS.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013