Sebuah jajak pendapat terbaru dari Fox News, yang dirilis Kamis (27/4), menyatakan hal itu usai serangkaian insiden penembakan massal pada musim semi ini.
Sekitar 87 persen responden mendukung persyaratan pemeriksaan latar belakang kriminal pada semua pembeli senjata, sementara 81 persen responden menginginkan peningkatan penegakan hukum senjata yang sudah ada dan 81 persen responden mengharapkan penaikan batas usia minimum yang sah untuk pembeli senjata menjadi 21 tahun, demikian data jajak pendapat tersebut.
Sementara itu, sekitar 80 persen responden mendukung persyaratan pemeriksaan kesehatan mental pembeli senjata, 80 persen responden mengizinkan polisi mengambil senjata dari orang yang dianggap berbahaya bagi dirinya sendiri atau orang lain, dan 77 persen responden menginginkan persyaratan masa tunggu 30 hari untuk semua pembelian senjata, papar jajak pendapat itu.
Selain itu, sebanyak 61 persen responden mendukung pelarangan senapan serbu dan senjata semi-otomatis. Selasa (25/4), Washington menjadi negara bagian ke-10 di AS yang mengesahkan larangan umum penjualan senjata serbu.
Menurut jajak pendapat tersebut, 45 persen atau hampir setengah dari responden mendorong lebih banyak warga negara untuk membawa senjata guna membela diri dari penyerang, sedangkan mayoritas tipis yakni 52 persen menentangnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023