Jakarta (ANTARA News) - Sebagian besar pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai hari pertama kerja pada tahun 2013 dengan mengenakan busana tradisional Betawi pada Rabu.

Para pegawai pria mengenakan baju menggunakan baju sadariyah--semacam baju koko-- lengkap dengan peci dan kain sarung yang tersampir di leher. Sedang pegawai perempuan mengenakan kebaya encim dan sarung bermotif batik.

"Mudah-mudahan identitas sebagai Pemda makin luas," kata Asisten Kesehatan Masyarakat di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Marah Olowan, yang hari ini mengenakan busana tradisional Betawi, baju sadariyah putih, peci dan sarung warna biru gelap.

"Enggak susah kok, sederhana. Bahannya juga adem," kata dia.

Ida, yang bekerja di Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, juga mengatakan busana itu tidak terlalu mengganggu aktivitas.

"Sebenarnya nggak terlalu ribet, tapi kalau naik angkot jadi ribet," kata Ida, yang hari ini mengenakan baju berwarna merah muda.

Namun dia mengatakan, penerapan peraturan tentang pengenaan seragam busana tradisional Betawi akan baik untuk membina kedisiplinan pegawai.

"Positifnya kita jadi lebih disiplin lagi," katanya.

Anggota Satuan Polisi Panong Praja, Ida, yang saat tiba di kantor masih mengenakan kemeja dinas biasa juga sudah menyiapkan busana tradisional Betawi untuk dikenakan. "Saya tadi pakai motor, nanti di atas saya ganti," katanya.

Namun ada beberapa pegawai yang belum mengenakan busana adat karena belum mendapat informasi, termasuk diantaranya Taslim Memo dari bagian Biro Umum. "Saya nggak tahu karena saya cuti empat hari," katanya.

Pemerintah DKI Jakarta pada 28 Desember 2012 memberlakukan Peraturan Gubernur No.209/2010 yang antara lain mengatur tentang kewajiban pegawai mengenakan busana tradisional Betawi setiap hari Rabu.

(dny)

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013