Jakarta (ANTARA News) - Israel menyiapkan pasukan perang cyber dan intelijen yang terdiri dari remaja usia 16-18 tahun.
Pemerintah Israel pada Senin meresmikan program tersebut yang alasannya adalah karena meningkatnya ancaman cyber dari Iran.
Seperti dilaporkan kantor berita Xinhua, perdana menteri Benjamin Netanyahu meresmikan program itu di Ashkelon.
"Sistem-sistem penting kita adalah sasaran serangan, dan kemungkinan ini semakin besar di era digital. Kita memperkuat kemampuan kita menghadapi ancaman ini dan kita sekarang sedang membangun kubah besi digital," kata Netanyahu. Kubah besi digital yang dia maksud adalah sistem pertahanan rudal milik Angkatan Udara Israel.
Biro Cyber Nasional Israel (INCB), instansi yang dibentuk Netanyahu tahun lalu menjaring siswa-siswa pintar di SMA dari kalangan kurang mampu untuk dididik kemahiran komputer dan cibernetika.
Keamanan dunia maya menjadi prioritas nasional Israel sejak beberapa tahun terakhir.
Dinas rahasia Israel, Shin Bet, bulan lalu mengungkapkan unit cyber mereka telah menggagalkan beberapa serangan komputer Iran terhadap jaringan-jaringan strategis mereka.
Karena kekurangan sumber daya manusia, militer Israel konon merekrut hackers Yahudi dari seluruh dunia untuk menjadi spesialis perang cyber. Koran Yediot Aharonot mengemukakan para hacker itu dibujuk untuk pindah ke Israel dan mendapatkan gaji besar serta posisi bagus di perusahaan swasta.
Unit elit intelejen militer bernama 8200 pekan lalu mengadakan lokakarya tiga hari untuk menjaring puluhan siswa berbakat tingkat SMA.
Mereka disebut Perdana Menteri Netanyahu sebagai " masa depan buru sergap Israel."
(A038)
Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
http://mosaic.org.il/