Jakarta (ANTARA) - Rumah produksi Miles Films pada Jumat merilis serial antologi seni video yang terdiri dari tujuh karya adaptasi puisi Chairil Anwar bertajuk "Aku, Chairil!" bertepatan dengan peringatan Hari Puisi Nasional.

Ketujuh judul puisi Chairil dalam antologi seni video itu antara lain "Sajak Putih", "Pemberian Tahu", "Kesabaran", "Senja di Pelabuhan Kecil", "Kepada Kawan", "1943", dan "Derai-Derai Cemara".

Dalam pembuatan video seni itu, Miles Films menggandeng tujuh perupa untuk membuat tampilan karya visual dan tujuh aktor untuk membacakan masing-masing puisi tersebut, termasuk juga musisi Baskara Hindia untuk menghadirkan musik latar.

"Puisi Chairil Anwar bagi kami sendiri dan juga bagi kebanyakan orang, anak muda, orang-orang yang menyukai cerita, menyukai puisi, menyukai film di Indonesia itu adalah inspirasi yang tidak habis-habis," kata produser Riri Riza saat konferensi pers di Jakarta.

"Dan membaca beberapa puisi ini sebenarnya itu adalah sebuah kesempatan untuk mengembangkan bentuknya menjadi karya-karya yang lebih dekat dengan kami dalam media film, media video, media audio visual," kata Riri menambahkan.

Baca juga: Video "Aku, Chairil!" diluncurkan untuk tarik kaum muda pada puisi

Serial antologi tersebut sudah dapat disaksikan di kanal Indonesiana TV, yang dikelola oleh Balai Media Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Pada Jumat, penayangan dimulai dengan tiga episode pukul 18.30 WIB dengan judul "Sajak Putih" oleh perupa Nani Puspasari dan pembaca puisi oleh Jerome Kurnia, "Pemberian Tahu" oleh perupa Ruth Marbun dan pembaca puisi oleh Christine Hakim, "Kesabaran" oleh perupa Rachmat Hidayat Mustamin dan pembaca puisi oleh Reza Rahadian.

Penayangan berlanjut pada 5 Mei 2023 pukul 18.30 WIB dengan judul "Senja di Pelabuhan Kecil" oleh perupa Iwan Effendi dan pembaca puisi oleh Nicholas Saputra serta "Kepada Kawan" oleh perupa Angki Purbandono dan pembaca puisi oleh Ine Febrianti dan Lukman Sardi.

Terakhir pada 12 Mei 2023 pada jam yang sama akan ditayangkan video seni dengan judul "1943" oleh perupa Tromarama dan pembaca puisi oleh Happy Salma serta "Derai-Derai Cemara" oleh Ria Papermoon dan pembaca puisi oleh Lukman Sardi.

Mira Lesmana dan Riri Riza mencoba untuk memilih puisi-puisi yang unik dan tidak menampilkan puisi yang sudah familier seperti "Aku" yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.

Dari seluruh puisi-puisi Chairil Anwar, Mira bersama Riri mengkurasi sekitar 20 judul puisi untuk kemudian dipilih dan direspon ulang oleh para perupa, aktor, dan musisi yang terlibat.

Riri mengatakan para perupa yang dipilih untuk terlibat dalam proyek ini merupakan perupa yang dianggap karya-karyanya memiliki artikulasi audio visual. Walaupun tak semua perupa video, Riri menilai mereka memiliki kemungkinan untuk melahirkan karya yang bagus apabila bertemu dengan sebuah inspirasi yang sangat menarik.

Sementara itu, Mira menambahkan mulanya dia bersama Riri berencana untuk membuat film layar lebar tentang Chairil Anwar yang dimulai pada 2021. Namun, akibat faktor pandemi COVID-19, Mira dan Riri mengurungkan niat itu, namun, tetap ingin menghadirkan karya yang mengangkat Chairil Anwar sehingga tercetuslah ide untuk membuat video seni berkolaborasi dengan para seniman.

"Dan ide ini kemudian muncul, kita ngobrol bersama, ibaratnya kami ini sebagai filmmaker selalu merasa lengkap apabila bisa bekerja sama dengan seniman2 lain baik itu aktor, perupa, musisi," kata Mira.

Selain video seni yang ditayangkan melalui Indonesiana TV, "Aku, Chairil!" juga bisa dinikmati melalui pameran instalasi di artina #2: matrajiva di Gedung Sarinah lantai 6. Pameran ini sudah dibuka sejak 4 Maret lalu dan akan berakhir pada 31 Mei 2023.

Baca juga: Merayakan sajak-sajak Si Binatang Jalang di hari kelahirannya

Baca juga: "Aku Ini Binatang Jalang" akan dirilis dengan sampul baru

Baca juga: Kata Sherina dipercaya urusi musik "Petualangan Sherina 2"

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023