Pivot Bio merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pupuk organik melalui mikroba.
“Pivot Bio bertujuan untuk menggantikan pupuk nitrogen sintesis dengan alat yang lebih berkelanjutan dan lebih aman dengan cara memproduksi mikroba yang dapat mengambil nitrogen dari udara dan membuatnya tersedia untuk tanaman. Perusahaan ini telah menghasilkan produk antara lain Proven 40 dan Return,” kata dia dikutip dari Instagram resmi @suharsomonoarfa, Jakarta, Jumat.
Keberadaan bioindustri di dunia diawali dengan perkembangan bioteknologi modern pada tahun 1970-an. Perkembangan ini semakin pesat pada tahun 1980-an, dimana industri banyak yang fokus pada produksi vaksin dan antibiotik.
Arah gerak bioindustri disebut semakin beragam di berbagai lini, seperti produksi biomassa, enzim, penanganan limbah, hingga energi terbarukan. “Hal ini terjadi dengan mempertimbangkan potensi ekonomi, baik dari nilai dan kualitas produk maupun biaya produksi, serta dampak lingkungan dibanding dengan metode konvensional,” ucap Suharso.
Saat ini, keberadaan bioindustri meningkat di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat yang berfokus pada pengembangan skala besar produk life and health-based.
Tercatat, ada 2.785 perusahaan perusahaan bio yang berbasis di Negeri Paman Sam pada tahun 2016. Jumlah ini menandakan bioindustri di AS semakin berkembang pesat.
“Sementara itu, Eropa berfokus pada penerapan biokatalis pada industri. Lahirnya banyak trend ini didukung oleh gaya hidup warga negaranya yang memiliki kesadaran lingkungan sehingga pengguna bergeser ke produk-produk yang ramah lingkungan,” ungkap Kepala Bappenas.
Sebagai tambahan, bioindustri merupakan bagian dari bioekonomi. Pengembangan bioekonomi semakin pesat terutama didorong oleh konvergensi ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan dalam sains dan teknik, serta adanya tuntutan dalam isu keberlanjutan.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023