Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengimbau masyarakat agar banyak minum air putih sebagai langkah antisipasi dampak fenomena gelombang panas atau heatwave yang melanda sejumlah wilayah di Asia termasuk Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Jumat, mengatakan mengkonsumsi air putih menjadi salah satu solusi menghindari kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi akibat gelombang panas.

"Kurang minum, bisa kita lihat dari warna air kencing sebab kalau air kencing keruh, artinya kita kurang minum. Jadi harus banyak minum," katanya.

Pernyataan itu disampaikan menyikapi fenomena gelombang panas yang melanda negara Asia dengan suhu hingga di atas 40 derajat celsius.

Baca juga: BMKG catat suhu di Jambi mencapai 33 derajat Celcius

Baca juga: IDAI: Cuaca ekstrem sebabkan anak mudah dehidrasi hingga mimisan

Di sisi lain, Usman juga mengingatkan masyarakat untuk mengurangi risiko dampak fenomena gelombang panas tersebut harus banyak istirahat dan mengurangi berbagai aktivitas di luar ruangan.

"Jika hendak keluar sebaiknya menggunakan pakaian pelindung dan bila perlu kaca mata," katanya.

Selain itu, lanjut Usman, fenomena gelombang panas di saat musim pancaroba seperti sekarang ini juga perlu diwaspadai berbagai potensi penyakit menular antara lain demam berdarah dengue (DBD) dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Cuaca yang saat ini tidak menentu kadang panas dan hujan menyebabkan risiko serangan penyakit ISPA semakin besar, karena musim hujan kerap membuat daya tahan tubuh menurun.

"Anomali cuaca, hujan panas-hujan panas ini justru lebih cepat pemicu berbagai potensi penyakit menular," katanya.

Terkait dengan itu, dia berharap masyarakat dapat mengkonsumsi vitamin dan air putih untuk tetap menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

"Jika ada gejala gangguan kesehatan, harus segera datang berobat ke layanan kesehatan terdekat. Apalagi 11 puskesmas kita siap menerima dan memberikan layanan gratis," katanya.*

Baca juga: IDAI imbau orang tua jaga imunitas anak hadapi cuaca ekstrem

Baca juga: Dinkes Kalsel sampaikan sembilan tips hadapi cuaca panas tidak biasa

Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023