Desa wisata ini memang kami dorong khusus karena desa ini menawarkan keindahan bawah laut dan keindahan pantai dengan hamparan pasir putih,
Palu (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah, Diah Agustianingsih mengatakan Desa Towale atau biasa dikenal dengan Desa Pusat Laut di Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, berpotensi menjadi desa wisata internasional.
“Desa wisata ini memang kami dorong khusus karena desa ini menawarkan keindahan bawah laut dan keindahan pantai dengan hamparan pasir putih, " kata Diah saat melakukan wawancara dengan Tim Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo secara virtual di Palu, Jumat.
Diah menjelaskan salah satu hal unik di Desa Towale adalah keberadaan satu sumur yang diberi nama pusat laut atau dalam bahasa Kaili sebut puse ntasi yang berdiameter 10 meter dengan kedalaman 7 meter yang merupakan sumur terbesar di dunia.
“Ini merupakan salah satu keunikan tersendiri dari Desa Towale. Konon dikatakan bahwa jika mandi di sumur ini akan membuat orang menjadi awet muda. Makanya, Desa Towale ini juga dinamakan desa pusat laut karena keberadaan sumur ini," katanya.
Baca juga: Desa wisata berdampak pada peningkatan ekonomi dan lapangan kerja
Ia juga mengemukakan, Desa Towale menawarkan kearifan lokal masyarakat, di mana masyarakat setempat hampir sebagian besar bekerja dengan menenun sarung Donggala atau biasa di kenal dengan Buya Sabe atau Batik Bomba.
Masyarakat di Desa Towale, kata dia, hampir 80 persen bekerja sebagai penenun, khususnya ibu-ibu dengan masih menggunakan alat tenun tradisional.
"Motif kain tenun memiliki ciri khas tersendiri yakni motif dasar bunga yang di modifikasi dalam berbagai bentuk. Itulah yang membedakan dari tenun daerah lain," katanya.
Selain itu, menurut dia, salah satu destinasi yang menarik di kunjungi oleh wisatawan yakni destinasi religinya, sebuah mesjid bernama Bulava Mpongeo yang di bangun sejak zaman kerajaan Kaili pada 1800-an.
Baca juga: Kulon Progo kembangkan desa wisata berbasis ekonomi kreatif
Ia juga menjelaskan, daya tarik lainnya adalah atraksi dan ritual budaya memandikan kucing yang terbuat dari emas yang merupakan salah satu ritual yang biasa dilakukan menolak bala atau musibah menurut kepercayaan masyarakat sekitar.
“Jadi hal tersebut adalah integrasi antara keindahan alam dan budaya, itulah yang kami tawarkan dari Desa Towale," katanya.
Ia mengharapkan pemerintah daerah Kabupaten Donggala dan perangkat desa serta seluruh pihak terus bekerja sama, mendukung, mempublikasikan, dan mempromosikan Desa Towale sebagai desa wisata internasional.
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023