masih saja ada oknum yang menyimpangJakarta (ANTARA) - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) mengajak seluruh jajaran Polri menghindari perbuatan tercela karena bisa mengurangi kepercayaan masyarakat.
"Hentikan perbuatan tercela yang bisa menurunkan citra dan kehormatan institusi Polri," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, seluruh jajaran Polri harus meningkatkan profesionalisme dan berlomba-lomba melahirkan inovasi baru dalam pelayanan.
Dosen Universitas Bhayangkara Jakarta ini menyampaikan hal itu terkait dengan terkuaknya berbagai perilaku tidak terpuji oknum anggota Polri yang mendapat sorotan masyarakat akhir-akhir ini.
Perilaku itu mulai dari pembunuhan Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat yang melibatkan Ferdy Sambo saat menjabat Kadiv Propam, penggelapan lima kilogram sabu-sabu yang melibatkan mantan Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa.
Baca juga: Kompolnas ingatkan Polri bebenah kembalikan kepercayaan masyarakat
Selain itu, ada pencopotan Kabid Propam Polda Kalimantan Utara oleh kapoldanya yang dinilai menimbulkan kontroversi hingga ulah AKBP Achiruddin Hasibuan (Mantan Kepala Bagian Pembinaan Operasi Direktorat Narkoba Polda Sumut) yang membiarkan anaknya menganiaya temannya.
Oleh karena itu, katanya, Lemkapi minta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersikap tegas terhadap oknum pelanggar hukum karena perbuatannya sudah menurunkan marwah dan kehormatan Polri di tengah masyarakat.
"Kami yakin Kapolri pasti akan tindak tegas dan tidak pernah ragu memecat oknum yang menyimpang," kata pemerhati kepolisian ini.
Menurut dia, peningkatan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat harus terus dilakukan seluruh jajaran Polri agar bhayangkara negara ini semakin dipercaya dan dicintai masyarakat.
"Kapolri telah melakukan berbagai terobosan lewat program presisi, namun masih saja ada oknum yang menyimpang," katanya menegaskan.
Baca juga: Jokowi minta Polri kerja keras kembalikan kepercayaan masyarakat
Pewarta: Santoso
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023