Pekalongan (ANTARA News) - Produk batik Kota Pekalongan Jawa Tengah selama 2012 menghadapi berbagai persoalan sehingga penjualannya cenderung menurun.
"Krisis global di Eropa, meningkatnya penjualan kain tekstil bermotif batik, dan bertumbuh kembangnya sentra kerajinan batik di sejumlah daerah seperti Yogyakarta dan Solo membuat penjualan batik Pekalongan menurun," kata Sekretaris Ikatan Pedagang Pasar Grosir Setono (Ipaseno) Kota Pekalongan, Ahmad Sobari , Senin.
Krisis global di Eropa, katanya, mengakibatkan daya beli atau ekspor batik ke beberapa pasar mancanegara turun sedangkan beredarnya kain tekstil bermotif batik di pasaran juga memicu anjloknya produk batik tulis dan cap.
"Sedangkan tantangan terberat lainnya yang akan dihadapi para pengusaha, adalah adanya rencana kenaikan tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak (BBM)," ucapnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kota Pekalongan, Rosian Anwar mengatakan bahwa memasuki 2013 diperkirakan akan terjadi persaingan perdagangan yang semakin ketat, sehingga para pengusaha dituntut lebih kreatif dan inovatif agar produk usahanya tetap diminati konsumen.
(KR-KTD/C004)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012