Dili (ANTARA News) - PBB mengakhiri misi penjaga perdamaian di Timor Leste Senin ini setelah 13 tahun bercokol di negara termuda Asia itu.
Misi perdamaian yang terdiri dari 1.500 tentara dan polisi PBB ini berakhir dengan para personilnya pulang ke negeri masing-masing, termasuk lima perwira Portugal, namun "tim likuidasi" beranggotakan 79 orang masih akan bertugas di sana.
Misi ini mulai ditarik Oktober lalu manakala polisi nasional Timor Leste diserahi tanggung jawab keamanan nasional, menyusul pemilu presiden dan legislatif yang berlangsung damai.
"Rakyat Timor Leste dan para pemimpinnya telah menunjukkan keberanian dan teguh menghadapi tantangan-tantangan terberat," kata Kepala Misi Bersama PBB di Timor-Leste (UNMIT) Finn Reske-Nielsen.
"Kendati masih ada banyak tugas di depan, tapi ini adalah momen historis dalam upaya mengakui kemajuan yang telah dicapai."
PBB telah mengambil bagian penting bagi lahirnya Timor Leste setelah memisahkan diri dari Indonesia lewat sebuah referendum.
Satu-satunya kekerasan besar yang terjadi sejak negeri ini merdeka adalah upaya pembunuhan yang gagal terhadap Jose Ramos-Horta pada 2008.
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012