Garut (ANTARA News) - Korban banjir bandang di Garut, Jawa Barat, Minggu mulai tinggalkan tempat pengungsian, lima hari setelah bencana itu melanda lima kelurahan di wilayah Kota dan Kabupaten Garut.
"Waktu malam warga mengungsi di madrasah dan masjid, sekarang warga sudah kembali pulang ke rumahnya masing-masing," kata Yose (40), salah seorang warga Kampung Babakan, Kelurahan Sukamentri, Garut Kota.
Warga kemudian membersihkan perabotan dan rumahnya masing-masing dari lumpur sisa genangan banjir yang terjadi Rabu (26/12/12) malam.
Wilayah yang dilanda bencana banjir itu tampak warga sibuk mencuci pakaian dan menjemur kasur yang kotor terendam banjir.
"Hampir sebagian besar pakaian dan perabotan rumah terendam banjir, kalau alat-alat elektronik seperti TV 'keburu' diamankan," kata warga korban banjir lainnya, Leo Suryanto.
Ia menerangkan, bencana banjir akibat aliran sungai yang berdekatan dengan rumah penduduk tiba-tiba meluap setelah hujan deras mengguyur Garut Kota.
Ketika datang banjir, Leo berusaha mengamankan barang-barang berharga di rumahnya serta menyelamatkan kedua anaknya, selanjutnya mencari tempat yang tidak digenangi air.
"Saat kejadian saya bingung bagaimana bisa menyelamatkan barang dan menyelamatkan saya dan kedua anak saya," katanya.
Banjir di Garut merendam sekitar 300 rumah di Kelurahan Sukamentri, Kota Wetan, Regol, Pakuwon dan Kelurahan Ciwalen.
Akibat banjir itu, dinding rumah kontrakan yang terbagi delapan kamar berukuran 4 kali 5 meter ambrol diterjang banjir di Kampung Jangkurang, Kelurahan Sukamentri.
Bahkan dua rumah semi permanen di Kampung Babakan ambrol bagian dindingnya akibat diterjang banjir.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012