... yang harus dilakukan melestarikan dan mengembangkan silat budaya dan budaya silat di masyarakat,.. "
Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 90 foto silat menampilkan berbagai jurus perguruan silat yang tergabung dalam Paseduluran Angkringan Silat menghiasi wajah Malioboro hingga awal tahun depan.

"Foto silat ini akan terpasang hingga 6 Januari 2013. Kegiatan pemasangan foto silat di sepanjang Malioboro merupakan salah satu upaya untuk mendukung pengembangan silat," kata Koordinator Paseduluran Angkringan Silat (PAS), Ludyarto Wibowo, dalam acara Refeksi Nol Kilometer Silat Budaya, di Yogyakarta, Minggu.

PAS sebagai wadah yang dinaungi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Yogyakarta menggelar pameran foto silat itu dengan harapan mampu melestarikan dan mengembalikan budaya silat ke akarnya dan ke Yogyakarta sebagai tempat kelahiran IPSI.

"Yogyakarta adalah tempat lahirnya pesilat-pesilat handal. Karenanya, silat budaya ini harus bisa dikembalikan ke Yogyakarta. 64 tahun lalu, IPSI juga lahir di kota ini," katanya.

Ia mengatakan, budaya silat di Yogyakarta berkembang seiring dengan perkembangan Kerajaan Mataram. Budaya tersebut terus berkembang hingga Negara Kesatuan Republik Indonesia menyatakan kemerdekaannya.

"Sekarang, yang harus dilakukan melestarikan dan mengembangkan silat budaya dan budaya silat di masyarakat," katanya yang menegaskan setiap kali berkumpul, seluruh anggota PAS selalu hadir dengan seragam perguruan masing-masing.

Total perguruan silat yang bergabung dalam PAS ada sekitar 40 perguruan, baik yang sudah tergabung dalam IPSI atau belum, serta dari berbagai aliran mulai tradisional hingga tenaga dalam.

Sementara itu, Ketua IPSI Kota Yogyakarta, Siswantoyo, mengatakan, pameran foto silat di sepanjang Malioboro tersebut menunjukkan bahwa perkembangan silat di Yogyakarta cukup baik.

"Gelaran foto silat dari masa ke masa itu akan menutup akhir tahun dengan baik. Kami berharap, silat budaya sebagai sebuah tradisi bisa lebih dikembangkan," katanya.

(E013/S023)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012