... penyelipan narkotika jenis shabu-shabu dalam roti merupakan modus baru... "Pekanbaru, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Polisi dari Kepolisian Sektor Lima Puluh, Kota Pekanbaru, Riau, menemukan makanan sejenis hamburger dengan kandungan narkotika yang dibawa FF (25/12), seorang pembesuk tahanan.
"Kami menemukan roti burger diduga kuat dengan kandungan shabu-shabu di dalamnya. Burger itu dibawa FF. Pelaku diduga ingin memberikan roti berisi narkotika itu kepada seorang rekannya yang sedang ditahan," kata Kanit Reskrim Iptu Herman Pelani kepada wartawan di Pekanbaru, Minggu.
Menurutnya, penyelipan narkotika jenis shabu-shabu dalam roti merupakan modus baru yang berhasil diungkapnya.
FF yang merupakan warga Jalan Lumba-lumba, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru. Narkotika jenis sabu yang diselipkannya dalam roti hamburger itu ditaksir satu paket dengan nominal sekitar Rp150.000.
"Pelaku didapati hendak menyusupkan shabu-shabu ke sel tahanan pada Jumat (28/12), sekitar pukul 15.30 WIB saat jam besuk," katanya.
Aksi pelaku digagalkan anggota Polsek saat menggeledah makanan yang dibawa pelaku tersebut.
"Memang sebelum mengantar makanan, anggota terlebih dahulu memeriksa barang bawaan. Saat itulah anggota menemukan satu paket sabu seharga Rp150.000 di dalam roti burger yang dibawa pelaku," kata Iptu Herman Pelani.
Herman mengatakan, tersangka ketika itu langsung diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku, demikian Herman, tersangka FF mengaku akan mengantar barang haram itu untuk tersangka AN yang juga ditangkap karena kasus serupa.
"Katanya dia mau ngantar sabu ke penghuni rutan, yaitu AN yang kami tangkap beberapa waktu lalu," katanya.
Saat ini, kata dia, pihaknya masih terus melakukan pengembangan untuk menangkap rekanan tersangka yang berinisial I.
"Kami masih melakukan pengembangan. Jadi belum bisa mengungkapkan lebih dalam. Saat ini yang jelas, kami tengah memburu I yang telah ditetapkan sebagai DPO," katanya.
(KR-FZR)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012
