Sebagai bangsa yang berdaulat, kami patut bersyukur atas capaian ekonomi nasional. Hal ini bukan saja karena kita lolos dari jeratan krisis ekonomi tetapi GDP kita juga melesat cukup signifikan,"

Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional dalam refleksi akhir tahun menyoroti masalah penyerapan belanja modal pemerintah.

Dalam pernyataan tertulis refleksi akhir tahun yang diterima di Jakarta, Sabtu, PAN menyebutkan penyerapan belanja modal pemerintah hingga September 2012 baru mencapai Rp62 triliun padahal pagu dalam APBN Perubahan 2012 sebesar Rp168,7 triliun.

"Hal ini tentu berdampak pada pelayanan pada masyarakat," kata Ketua Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan DPP PAN Hafizs Thohir.

Hafizs yang dideklarasikan oleh DPW, DPD hingga DPC PAN se-Sumatera Selatan sebagai bakal calon Gubernur atau calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan periode 2013--2018 menegaskan bahwa PAN memandang momentum perekonomian yang baik harus terus dijaga bahkan ditingkatkan agar masyarakat semakin sejahtera.

"Oleh karena itu, berbagai kendala yang yang berimplikasi pada laju ekonomi, perlu terus dibenahi. Sebut saja masalah penyerapan belanja modal pemerintah itu," katanya.

Masalah perburuhan, menurut PAN, juga harus ditangani dengan arif.

Disebutkan, meskipun saat ini Indonesia menjadi negara yang sangat baik bagi investasi asing namun jika iklim investasi tidak dijaga, maka Indonesia akan kehilangan kesempatan untuk mendorong roda perekonomian lebih cepat.

"Sebagai bangsa yang berdaulat, kami patut bersyukur atas capaian ekonomi nasional. Hal ini bukan saja karena kita lolos dari jeratan krisis ekonomi tetapi GDP kita juga melesat cukup signifikan," kata Hafizs.

Pada 1998, GDP atau produk domestik bruto Indonesia baru mencapai 500 dolar AS, maka kini sudah berada pada angka 5.800 dolar AS, kata Hafizs Tohir yang merupakan putra asal Sumatera Selatan.

PAN juga mengkritisi masalah penegakan hukum terutama penuntasan kasus Bank Century dan mega korupsi Hambalang. PAN mendorong Polri dan KPK bisa bersinergi dalam pengungkapan dan penuntasan kasus-kasus korupsi di semua bidang. "Di sektor penegakan hukum dan pemberantasan korupsi masih diperlukan pembenahan serius," katanya.

PAN menilai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara sepanjang 2012 diwarnai berbagai capaian yang menggembirakan, terutama di sektor eknomi dan pemihakan terhadap ekonomi rakyat.
(ANT)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012