Saat ini situasi sudah kondusif, dan begitu selesai kegiatan suasana sudah normal kembali,"

Pamekasan (ANTARA News) - Kapolres Pamekasan, Madura, Jawa Timur AKBP Nanang Chadarusman menyatakan, situasi kemanan di Desa Cenlecen, Kecamatan Pakong, kini sudah kondusif.

"Saat ini situasi sudah kondusif, dan begitu selesai kegiatan suasana sudah normal kembali," kata Nanang Chadarusman kepada ANTARA, Sabtu malam.

Sebelumnya, situasi keamanan di wilayah Kecamatan Pakong, Pamekasan ini sempat memanas, karena adanya aksi perusakan panggung kegiatan istighasah yang digelar warga desa itu, Habibullah, oleh sekelompok massa tak dikenal.

Belum diketahui motif perusakan ini, namun dugaan yang berkembang di masyarakat, karena istighasah yang digelar di Desa Cenlecen itu hendak dijadikan ajang kampanye salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Pamekasan.

Sementara, pelaku perusahan diduga merupakan orang-orang bayaran yang disewa oleh pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati lain yang tidak terima dengan kegiatan istighatsah karena melibatkan ribuan massa.

Menurut Kapolres Nanang Chadarusman, aksi perusakan panggung istighasah itu sebenarnya merupakan salah satu dinamika dalam proses pelaksanaan pilkada.

"Dan tugas pokok aparat Polres adalah tetap akan selalu menjadi stabilitas keamanan dan ketertiban secara maksimal," katanya menjelaskan.

Kapolres juga meminta, agar pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan aksi perusakan oleh kelompok massa tak dikenal dan diduga bayaran dari tim sukses pasangan calon lain itu sebaiknya melaporkan kepada polisi, sehingga petugas memiliki pijakan untuk mengusut pelakunya.

"Silahkan saja dilaporkan kepada petugas dan pasti akan kami tindak lanjuti," kata Nanang Chadarusman menjelaskan.

Menurut warga setempat yang juga panitia pelaksana kegiatan istighasah Habibullah, kegiatan itu murni merupakan kegiatan keagamaan dengan tujuan untuk mendoakan pelaksanaan pilkada Pamekasan agar berlangsung aman dan kondusif.

"Buktinya, selama kegiatan istighasah tidak ada ajakan untuk mencoblos pasangan calon bupati dan wakil bupati tertentu. Demikian juga dengan ceramah agama yang disampaikan para ulama," katanya menjelaskan.

Sementara meski panggung istighasah dirusak oleh kelompok massa tak dikenal, kegiatan istighasah yang menghadirkan ribuan warga itu tetap digelar secara lesehan.

Dalam kesempatan itu, para ulama dari berbagai pondok pesantren ini meminta, agar masyarakat tidak terpancing dengan upaya sekelompok warga yang tidak bertanggung jawab yang ingin memperkeruh situasi politik di Kabupaten Pamekasan.

Para ulama dari berbagai pondok pesantren di Kecamatan Pakong, Waru, Pasean dan Batumarmar itu juga meminta agar menyerahkan proses penyelesaikan kasus perusakan itu kepada polisi dengan alasan, karena mereka percaya polisi akan tetap bersikap netral dan tidak mungkin memihak pasangan calon tertentu.

(KR-ZIZ/E001)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012