Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi mengajak masyarakat melestarikan adat istiadat dan tradisi tahunan lebaran Idul Fitri di daerah setempat guna mempertahankan tradisi yang menjadi bagian kekayaan budaya suatu daerah.
"Saya mengapresiasi kepada masyarakat Rantau Ikil yang masih menjaga dan menggelar Tradisi Sedekah kubur, dan saya minta kepada masyarakat daerah lainnya untuk bersama-sama menjaga tradisi di daerah masing-masing agar tidak hilang," kata Bupati Kabupaten Bungo Mashuri di Bungo, Rabu.
Mashuri menuturkan bahwa adat istiadat dan budaya warisan dari orang terdahulu haruslah dijaga dan dilestarikan keberadaannya.
Di kabupaten Bungo, kata dia terdapat begitu banyak budaya dan kearifan lokal, salah satunya tradisi sedekah kubur, oleh sebab itu Pemkab Bungo berterima kasih dan mengapresiasi kepada masyarakat Dusun Rantau Ikil yang telah melestarikan budaya ini.
Tradisi Sedekah Kubur ini merupakan tradisi tahunan yang digelar oleh masyarakat Rantau Ikil pada setiap bulan Syawal, dan di dalam tradisi tersebut masyarakat dari semua lapisan berkumpul di Masjid untuk menyantap makanan dari olahan daging sapi yang dimasak oleh warga secara gotong royong.
Datuk Rio (Kepala Desa) Dusun Rantau Ikil Al Kahfi mengatakan bahwa tradisi sedekah kubur ini merupakan tradisi dari para orangtua terdahulu yang sampai saat ini masih dijaga.
"Sedekah kubur ini merupakan tradisi tahunan yang digelar oleh masyarakat Rantau Ikil pada setiap bulan Syawal, tradisi ini merupakan warisan budaya dari orangtua kami dahulu, selain menjadi wadah untuk bersilaturahmi, tradisi ini juga merupakan sebuah tanda bahwa kegiatan mengaji dan keagamaan lainnya kembali dilaksanakan setelah libur pada bulan puasa dan hari raya," katanya.
Di dalam tradisi tersebut juga dilakukan pemberian Jambah yang berisi beras, kelapa dan lain sebagainya oleh Datuk Rio kepada guru mengaji, guru madrasah dan dukun kampung.
Pewarta: Tuyani
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023