Kedua korban itu, hilang kontak dari pos saat hujan deras dan kabut tebal. Akibatnya, pandangan sangat terbatas dan berbahaya jika nekat melanjutkan perjalanan,"
Boyolali (ANTARA News) - Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi dua pendaki mahasiswa asal Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta yang tersesat di Gunung Merapi di Kabupaten Boyolali, Jateng, Sabtu dini hari.
Dua mahasiswa UGM yang tersesat tersebut, yakni Fatah (20) asal Salatiga dan Mario (19) Tarakan Kalimantan Timur yang ditemukan oleh Tim SAR Boyolali dan Badan SAR Nasional Yogyakarta dalam kondisi kedinginan di sekitar pos dua Merapi.
Menurut Komandan SAR Boyolali, Fajar Eka Prasetya, kedua mahasiswa yang tersesat tersebut berhasil diselamatkan, setelah kehabisan bekal akibat terjebak hujan, kabut tebal, dan angin ribut di Gunung Merapi.
Kedua mahasiswa yang tersesat tersebut melakukan pendakian bersama dua temannya, Seni dan Chandra. Mereka mendaki lewat jalur pendakian Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Selo, Jumat (28/12).
Namun, Seni dan Chandra dapat turun lebih dulu dan mengabarkan bahwa kedua temannya tersesat di puncak.
Laporan tersebut, kata dia, langsung direspons Tim SAR Boyolali dan Basarnas Pos Yogyakarta. Tim SAR gabungan sebanyak 50 orang langsung berupaya melakukan pencarian ke puncak Merapi.
Tim SAR berhasil menemukan kedua mahasiswa tersebut di sekitar pos dua atau kawasan pendakian Watu Gajah dalam kondisi kedinginan. Keduanya kehabisan bekal setelah terjebak hujan badai sekitar enam jam.
"Kedua korban itu, hilang kontak dari pos saat hujan deras dan kabut tebal. Akibatnya, pandangan sangat terbatas dan berbahaya jika nekat melanjutkan perjalanan," katanya.
Menurut dia, kondisi puncak Gunung Merapi sangat sulit diprediksi, terutama saat musim hujan seperti sekarang ini.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada para pendaki agar lebih waspada jika hendak melakukan pendakian ke Merapi. Jika cuaca tidak mendukung lebih baik menunda pendakian.
"Jika pendaki nekat melakukan pendakian, mereka harus membawa bekal dan peralatan yang cukup. Pendaki yang belum berpengalaman ke Merapi lebih baik ada pendampingnya," katanya.
"Saya bersama Fatah tidak bisa turun karena di hadang hujan badai saat di puncak Merapi. Bekal habis karena ditinggal di pos sebelumnya," kata Mario setibanya di Base Cam Plalangan Desa Lencoh.
Menurut Mario, dirinya berhasil ditemukan tim SAR dan baru dapat dievakuasi turun, Sabtu diri hari.
(B018/D007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012