Jombang (ANTARA News) - Dewan Syura PKB tidak ingin gegabah memutuskan bkal calon presiden yang akan diusung partai itu dalam Pemilihan Presiden 2014.

"Dewan Syura harus memikirkan secara mendasar dulu, tidak terburu-buru," kata Ketua Dewan Syura PKB KH Azis Mansyur di kediamannya di komplek Pesantren Tarbiyatunnasyiin, Paculgowang, Jombang, Jawa Timur, Sabtu.

Azis mengemukakan hal itu usai menerima kunjungan Rhoma Irama bersama sejumlah petinggi PKB, antara lain Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Ketua DPP Helmy Faishal Zaini, dan Sekretaris Dewan Syura Andi Muawiyah Ramli.

Pada kesempataan itu Azis mengklarifikasi berita sebelumnya yang menyebutkan ia menolak atau keberatan Rhoma Irama sebagai calon presiden dari PKB.

"Saya tidak menolak ataupun keberatan. Siapa pun nanti yang diputuskan sebagai capres, apakah Muhaimin, Pak Mahfudh MD, atau Rhoma tentu kita dukung, asal memenuhi syarat," katanya.

Hanya saja, kata Azis, saat ini Dewan Syura memang belum memutuskan nama yang dianggap layak diusung sebagai capres PKB. Nama-nama yang muncul ke permukaan masih dipelajari, termasuk Rhoma Irama.

"Nanti kita lihat. Rhoma orang NU, mudah-mudahan nanti bisa gandeng dengan PKB," katanya.

Usung Rhoma

Sementara itu Muhaimin kembali menegaskan tekad partainya mengusung Rhoma sebagai capres 2014.

Menurut dia, dari segi popularitas Rhoma jelas tidak diragukan karena sosok "Raja Dangdut" itu sangat populer di mata rakyata Indonesia.

"Tinggal kita usahakan untuk meningkatkan akseptabilitas dan elektabilitasnya," kata Muhaimin.

Ia juga menanggapi enteng komentar miring berbagai kalangan terhadap rencana PKB mengusung Rhoma sebagai capres.

"Logika publik tentu berbeda dengan logika pengamat," kata politikus yang juga menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.

Ia pun mencontohkan bawa negara adidaya Amerika Serikat pun pernah mempunyai presiden berlatar belakang artis/aktor, yakni Ronald Reagan.

"Prinsipnya siapa pun memiliki hak untuk menjadi presiden asalkan memenuhi syarat, termasuk Rhoma. Nah sekarang ini kan masih proses," katanya.

Ia pun membantah PKB mencoba mengusung Rhoma sebagai capres karena tidak lagi memiliki figur yang layak jual.

"Tapi popularitas Rhoma memang paling tinggi," katanya.

Muhaimin pun menampik anggapan bahwa pencalonan Rhoma sebagai presiden sekadar olok-olok politik.

"Kita tidak sedang berolok-olok, tapi sekali lagi ini masih proses, kita juga melihat calon yang lain," katanya.

Rhoma Irama sendiri mengaku tidak akan ngotot agar bisa bertarung di Pilpres 2004.

"Saya mengalir saja. Saya menjadi capres bukan karena ambisi, tapi insyaallah saya jalankan jika saya diberi amanat," katanya.

Dalam kunjungan ke Jombang, Rhoma dan petinggi PKB menyempatkan juga berziarah ke makam pendiri NU KH Hasyim Asyari dan tokoh NU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di komplek pemakaman keluarga Pesantren Tebu Ireng.

(S024/a011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012