Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Dinas Sosial memastikan kebutuhan pokok masyarakat di tempat pengungsian terpenuhi pascagempa magnitudo 6,9 Mentawai-Siberut, Selasa (25/4) dini hari.

"Kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi, yakni sandang, pangan, dan papan, serta segera menyelesaikan permasalahan terkait keterbatasan dana dan sulitnya akses, mengingat dua hal tersebut saat ini masih menjadi kendala dalam penyaluran bantuan," ujar Bambang dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.

Selain itu, ia meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) agar terus memantau kondisi wilayah terdampak gempa dan potensi gempa susulan.

Ia juga berharap pemerintah senantiasa menginformasikan kondisi terkini kepada masyarakat serta menyusun skenario evakuasi yang paling aman bagi masyarakat agar mencegah adanya korban jiwa.

Sementara itu, Bambang meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dapat berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyediakan posko dan layanan kesehatan di titik pengungsian.

Hal ini guna menangani kondisi kesehatan yang dialami oleh masyarakat serta memastikan kebutuhan gizi masyarakat di tempat pengungsian tetap terpenuhi.

Bambang juga meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjamin masyarakat berada di tempat pengungsian yang aman, bersih, dan layak, serta memprioritaskan masyarakat lanjut usia, anak-anak, ibu hamil, disabilitas dan kelompok prioritas lainnya.

"Meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah melakukan upaya untuk meminimalisir risiko bencana yang berpotensi akan terjadi kembali dan memastikan keamanan masyarakat di sekitar agar terhindar dari bahaya dan risiko bencana," tuturnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan tsunami dari gempa magnitudo 7,3 Mentawai-Siberut teramati setinggi 11 cm pada Selasa dini hari.

“Tsunami teramati 11 cm, dari data tide gauge Stasiun Tanah Bala Nias Selatan,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta.

Kekuatan gempa saat ini telah diperbarui menjadi magnitudo 6,9. Daryono mengungkapkan bahwa gempa merupakan megathrust event.

Gempa dirasakan di Siberut, Mentawai VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang V MMI, Gunung Sitoli, Padang Panjang, Pesisir selatan, Lima Puluh Kota, Solok Selatan, Solok, Bukittinggi, Padang Sidempuan III MMI, Labuhan Batu Bengkalis II MMI.

BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk Sumatera Utara, pascagempa magnitudo (M) 7,3 pada Selasa pukul 03.00 WIB.

Episentrum gempa berada di 0.93 Lintang Selatan, 98.39 Bujur Timur, 177 km barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat dengan kedalaman 84 km.

BMKG mengimbau waspada untuk wilayah Pulau Tanabala, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Waktu tiba gelombang dapat berbeda. Gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar.

Baca juga: Ketua MPR RI minta pemerintah pastikan kesalamatan WNI di Sudan
Baca juga: Ketua MPR RI harap Idul Fitri perkuat ikatan kebangsaan
Baca juga: Bamsoet respons 6 kasus rabies di NTT

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023