Jakarta (ANTARA) - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) dan Tech Mahindra meluncurkan Google Cloud Smart Analytics dan Center of Excellence (CoE) lab untuk mempercepat transformasi digital bangsa dengan memanfaatkan kemampuan terdepan Google Cloud.
CoE Lab akan berfokus pada pengembangan solusi inovatif dengan memanfaatkan teknologi generasi berikutnya seperti 5G, Edge Computing, Data Analytics, Internet of Things (IoT), Augmented Reality (AR), dan Virtual Reality (VR).
Lab ini akan menyediakan analitik cerdas untuk Communications Service Providers (CSP) yang memungkinkan menghasilkan peluang pendapatan tambahan melalui pengalaman dan penawaran yang sangat dipersonalisasi sepanjang perjalanan pelanggan.
Baca juga: Indosat catat kenaikan trafik data 25 persen di puncak Lebaran 2023
"Kami di Indosat memposisikan diri sebagai kolaborator utama dalam mempercepat transformasi digital bangsa. Kami sangat antusias untuk meluncurkan CoE lab sebagai kolaborasi dari dua merek global yang menciptakan platform untuk use case baru yang dapat meningkatkan pengalaman pelanggan," kata President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha melalui keterangan resmi, Rabu.
Peluncuran CoE lab ini sejalan dengan tujuan Indosat yang lebih besar untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa. Ke depan, kata Vikram, kerja sama ini akan membuka dan memaksimalkan potensi yang belum dimanfaatkan dalam mendigitalisasi industri dan bangsa.
CoE lab memungkinkan perusahaan untuk melakukan migrasi kumpulan data besar dengan aman dan mulus untuk memperkuat pengambilan keputusan di bidang-bidang seperti segmentasi pelanggan, pengukuran efektivitas pengalaman, dan pengurangan churn pelanggan.
Pengembangan ini juga dapat mengurangi waktu dan sumber daya yang terkait dengan pelatihan model machine learning (ML) dan artificial intelligence (AI) untuk aplikasi bisnis.
Baca juga: Menutup celah kesenjangan digital perempuan dalam SheHacks 2023
CoE ini akan berfokus untuk memenuhi kebutuhan bisnis pasar telekomunikasi dan enterprise di Asia Tenggara.
Sementara itu Vice President Asia Pasifik Google Cloud, Karan Bajwa, mengatakan bahwa organisasi mengakui data sebagai aset strategis dan tahu bahwa produk dan pengalaman yang dibuat khusus, jauh lebih berharga bagi bisnis dan pelanggan mereka.
Tantangan yang menahan mereka, kata Karan, adalah penyebaran terlalu banyak data, terlalu tersebar, dengan terlalu banyak untuk diuraikan dan dipahami, dan semuanya terkunci dalam silo.
"Smart Analytics dan CoE lab yang baru didirikan akan berfungsi sebagai katalis bagi perusahaan di industri yang diatur untuk meningkatkan bakat teknologi mereka, menghilangkan silo data dengan cloud data terbuka, dan menerapkan analisis cloud dan AI canggih untuk meningkatkan interaksi pelanggan dan menangkap peluang pertumbuhan baru," terangnya.
Baca juga: Praktisi: Ada tiga bisnis yang tak akan pudar hingga akhir zaman
Kemitraan tersebut akan menggabungkan keahlian teknologi Tech Mahindra, ML Google Cloud dan kemampuan conversational AI di Dialogflow dan BigQuery, serta kekayaan intelektual (IP) Tech Mahindra dengan akselerator internal yang disesuaikan untuk membantu CSP.
Hal ini juga melibatkan pelanggan dengan lebih baik melalui pengalaman berbasis data, memodernisasi platform bisnis, dan mencapai efisiensi operasional dari migrasi ke cloud data yang benar-benar terbuka.
Hal ini akan memungkinkan pelanggan untuk mempercepat perjalanan cloud data mereka saat mereka beralih ke masa depan yang mengutamakan digital.
Lab ini akan membantu CSP dalam memanfaatkan teknologi 5G dan Edge Computing untuk mengembangkan produk, layanan, dan model bisnis baru yang akan mendorong pertumbuhan pendapatan sekaligus memungkinkan mereka untuk monetisasi aset data jaringan signifikan dengan lebih baik.
Baca juga: Kadin-Indosat kolaborasi kembangkan talenta digital Tanah Air
Sementara itu Managing Director and Chief Executive Officer Tech Mahindra, CP Gurnani, mengungkapkan bahwa teknologi mendalam, keahlian domain, dan kemampuan analisis bisnis yang dikombinasikan dengan Google Cloud, akan mendorong solusi analisis lanjutan ke garis depan.
"Kolaborasi ini juga akan berfungsi sebagai katalis bagi enterprise saat mereka memulai perjalanan transformasi digital berbasis data dan membantu memodernisasi aplikasi yang ada. Kami yakin bahwa kolaborasi ini akan membantu kami memperluas kehadiran kami di Indonesia. Kemitraan ini akan memperkenalkan peluang untuk menciptakan aliran pendapatan baru bagi pelanggan kami dengan menyediakan analisis data mendalam untuk membuat keputusan yang efisien dan terinformasi," jelasnya.
Baca juga: Indosat selesaikan penataan ulang frekuensi 2,1GHz
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023