Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) akan menimbulkan efek bola salju bagi industri tekstil sebesar 15 persen,"

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Nasional Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudradjat mengatakan harga tekstil nasional akan meningkat 15 persen akibat kenaikan Tarif Dasar Listrik.

"Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) akan menimbulkan efek bola salju bagi industri tekstil sebesar 15 persen," kata Ade di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan kenaikan harga itu akan meningkat 5 persen karena naiknya Upah Minimum Regional tahun 2013. Karena itu kenaikan harga tekstil dalam negeri di tahun 2013 menurut dia akan sebesar 20 persen.

Menurut Ade kenaikan itu akan menurunkan daya saing produk lokal dibandingkan dengan produk impor. Dia mengatakan produk tekstil impor itu tidak pengaruh dengan kenaikan TDL sehingga bisa menggangu daya saing produk lokal.

"Jadi naik 20 persen sehingga tidak mungkin melawan impor," ujarnya.

Dia menegaskan diperkirakan pengusaha tekstil akan memutuskan hubungan kerja karyawannya untuk menyiasati keadaan tersebut. Namun menurut dia saat ini belum ada yang mengadu mengenai kondisi tersebut. "Kalau kondisi seperti itu dan kehilangan daya saing bagaimana," tandasnya.

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik memastikan kenaikan harga Tarif Dasar Listrik sebesar 15 persen untuk pengguna listrik di atas 900 watt per 1 Januari 2013.

"Masyarakat pengguna listrik 450 watt dan 900 watt tarifnya tidak naik, karena banyak dari mereka kurang mampu," kata Jero dalam konferensi pers kinerja satu tahun menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan dalam rapat dengan DPR terdapat tiga opsi kenaikan TDL, pertama langsung dinaikkan sebesar 15 persen. Opsi kedua menurut dia, naik tiap bulan dan opsi ketiga naik per tiga bulan.

"Jadi opsi yang diambil adalah ketiga, yaitu kenaikkan TDL per tiga bulan dengan besaran 4,3 persen tiap kali kenaikan," ujarnya.

Menurut dia langkah itu merupakan bentuk subsidi silang yang dilakukan untuk masyarakat kelas bawah yang banyak menggunakan listrik dengan daya 450 watt dan 900 watt.


(I028/B012)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012