Jakarta (ANTARA News) - Kasus Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita, yang membuat pasien tidak nyaman karena mengizinkan proses syuting di ruang Intensive Care Unit (ICU), akan menjadi pelajaran bagi pengelola rumah sakit agar berhati-hati dalam memberikan pelayanan.
"Ini jadi pelajaran untuk kita, agar rumah sakit bisa lebih berhati-hati terhadap pelayanannya, supaya bisa lebih baik nantinya," kata Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kementerian Kesenatan, Chairul Radjab Nasution, di Jakarta, Jumat,
Dia juga mengatakan bahwa seharusnya pengelola rumah sakit tidak mengizinkan pelaksanaan kegiatan yang dapat mengganggu kenyamanan pasien dan keluarga pasien, termasuk mengizinkan pengambilan gambar untuk sinetron di ruang ICU.
"Hal ini tidak seharusnya terjadi. Secara pelayanan memang tidak terganggu, tapi kebisingan tersebut mempengaruhi sistem dan pelayanan," jelas Chairul.
Kementerian Kesehatan, kata dia, akan melayangkan teguran kepada pengelola rumah sakit tersebut setelah melakukan penyelidikan dan membahas masalah itu dengan pakar hukkum dan kesehatan.
"Bilamana ada gangguan situasi yang mempengarhi pelayanan, walaupun secara langsung tidak ada, maka akan kami tindak lanjuti sesuai dengan aturan dan arahan ibu Menteri Kesehatan," ujar Chairul.
(M048)
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012