Lagos (ANTARA News) - Orang-orang bersenjata yang naik empat kapal cepat menculik delapan pekerja asing dari sebuah anjungan minyak lepas pantai Nigeria selatan, Jumat pagi. Sekitar 20 sampai 30 penyerang melepaskan tembakan ketika mereka menaiki anjungan itu namun tidak ada orang yang cedera, kata beberapa sumber keamanan yang mengetahui peristiwa itu. "Sejumlah orang tak dikenal menaiki anjungan itu pukul 03.00 (pukul 09.00 WIB) dan menangkap delapan pekerja. Mereka terdiri dari enam orang dari Inggris, seorang Kanada dan seorang dari AS," kata seorang eksekutif dari salah satu perusahaan yang mengoperasikan anjungan minyak Bulford Dolphin. Seorang jurubicara sebuah satuan kelompok pelayanan ladang minyak Norwegia Fred. Olsen Energy (FOE.OL), pemilik anjungan tersebut, mengatakan, para penculik sedang mengupayakan negosiasi. "Kelompok yang menahan kedelapan orang itu sedang mengupayakan negosiasi dengan wakil-wakil setempat dari perusahaan pelanggan," kata jurubicara Sheena Wallace untuk perusahaan Dolphin Drilling Ltd. yang berpusat di Inggris, seperti dikutip Reuters. Ia menambahkan bahwa ia tidak mengetahui jati-diri para penculik. Belum jelas apakah penculikan itu berkaitan dengan serangan-serangan terhadap industri minyak oleh sebuah kelompok militan, yang membuat berkurang hingga seperempat produksi minyak mentah negara anggota OPEC itu yang mencapai 2,4 juta barel per hari sejak Februari. Bulford Dolphin, yang disewakan kepada perusahaan Nigeria Peak Petroleum yang mengoperasikannya dengan kemitraan dengan Equator Exploration (EEL.L), merupakan sebuah anjungan eksplorasi yang terletak sekitar 64 kilometer di lepas pantai yang tidak diharapkan akan memproduksi minyak mentah selama beberapa tahun. Eksekutif perusahaan dari salah satu operator anjungan minyak itu membantah laporan-laporan bahwa delapan orang Nigeria juga diculik dalam serangan tersebut. Waktu serangan itu mencoreng pihak berwenang Nigeria, khususnya angkatan laut, yang akan merayakan peringatan tahun ke-50 dengan peninjauan armada internasional oleh Presiden Olusegun Obasanjo di Lagos pada Jumat malam. Minyak Nigeria dalam jumlah besar dipompa di kawasan pantai atau di perairan dangkal di Delta Niger, sebuah daerah dimana kemiskinan, perdagangan minyak mentah curian, pelanggaran hukum dan korupsi telah mendorong militansi dan kerusuhan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006