Ambon (ANTARA) - Ikan bakar di Pulau Osi, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kecamatan Seram Barat, Maluku, menjadi incaran warga saat menikmati libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.
Hal ini diakui salah seorang warga asal Kota Ambon, Afriani. Ia mengatakan, tujuannya mendatangi Pulau Osi karena ingin mencicipi ikan bakar segar.
“Saya sudah beberapa kali ke daerah SBB, tapi ini baru pertama kali ke Pulau Osi, dan tujuannya saya ke sini yang pertama ingin makan ikan bakar segar,” kata Afriani, Ambon, Selasa.
Menurutnya, ikan bakar di Pulau Osi berbeda rasanya dengan ikan bakar yang di jual di perkotaan. Pasalnya, ikan bakar di Pulau Osi adalah ikan segar yang diangkat langsung dari keramba baru lalu dibakar.
Baca juga: PLN bantu elektrifikasi dukung pengembangan wisata Pulau Osi
Baca juga: Pesona Puncak Pelistalai objek wisata baru di Negeri Kaibobu
“Sementara kalau di kota kan kebanyakan ikan yang diberi es, jadi sudah tidak segar lagi. Tadi saya pesan aja sampai dua kilo, dimakan bareng suami,” ucapnya.
Sementara itu, pemilik salah satu restoran di Pulau Osi, Sarmin mengatakan setiap momen Lebaran, semua restoran selalu ramai dikunjungi, termasuk miliknya.
Mulai dari warga lokal yang datang bersama keluarga, dan teman-teman. Hingga warga kota yang jauh-jauh datang sampai menyewa kamar.
“Kalau hari Lebaran itu biasanya warga lokal yang datang dengan keluarga atau teman-teman sekolah mereka, seperti perkumpulan alumni lalu mereka makan-makan ikan bakar di sini. Kalau warga kota biasanya pejabat-pejabat juga banyak,” kata Sarmin.
Ia menyebutkan, penghasilannya juga ikut meningkat pesat. Dari yang per hari hanya mendapatkan Rp500 ribu, menjadi Rp4 juta saat momen Lebaran.
“Saya jual per kilo. Kalau satu kilo itu Rp170 ribu, itu sudah dengan nasi satu bakul dan sayur. Ini saja sudah laris hingga 12 kilo,” ujarnya.
Pulau Osi menjadi salah satu tempat wisata favorit di Maluku khususnya di Kabupaten SBB. Pulau Osi kini lebih banyak didatangi karena jembatan panjang yang terhubung hingga ke dalam kampung Pulau Osi sepanjang 1.715 meter.
Sepanjang perjalanan di atas jembatan Pulau Osi, terdapat ribuan pohon mangrove yang memadati bagian tepi jembatan.
Untuk menuju Pulau Osi, dari Pusat Kota Ambon bisa ditempuh dengan waktu sekitar 5 jam, dengan rute dari Ambon ke Pelabuhan Hunimua, Maluku Tengah, menggunakan kapal Feri ke Waipirit, SBB selama dua jam. Selanjutnya akan memakan waktu tiga jam dari Waipirit ke Pulau Osi.*
Baca juga: Wisata Air Putri Waiyoho dibanjiri pengunjung setelah H+1 Lebaran
Baca juga: Aparat kepolisian lakukan pengamanan wisata Air Putri di Seram Barat
Pewarta: Winda Herman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023