Roma (ANTARA News) - Perdana Menteri Italia Romano Prodi hari Jumat menyatakan menteri pertahanan Inggris dan Italia segera bertemu untuk membahas penarikan pasukan Italia dari Irak. Prodi mengumumkan itu kepada wartawan seusai jamuan siang kerja dengan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Roma. Pejabat Inggris menyatakan pertemuan itu kemungkinan berlangsung beberapa hari mendatang. "Menteri pertahanan Inggris dan Italia segera bertemu untuk merumuskan rincian pemulangan tentara Italia. Selain itu, berembuk dengan pejabat setempat, yang senantiasa berhubungan dengan markas Inggris di Irak," kata Prodi seperti dikutip Reuters. Prodi, yang pemerintahnya disumpah bulan lalu sesudah gabungan tengah-kirinya menang dalam pemilihan umum bulan April, menjanjikan mewujudkan janji kampanyenya untuk penarikan segera 2.600 tentara Italia dari Irak. Ia menyebut perang di Irak kesalahan maut. Prodi menyatakan pasukan Italia di Irak bergerak di daerah di bawah komando Inggris. "Keputusan sudah kami ambil," kata Prodi, "Masalahnya ialah bagaimana memberlakukannya, sehingga keadaan tetap terkendali dan kami tidak kehilangan unsur keamanan, yang sangat penting dalam keadaan ini." Perdana Menteri baru Italia Romano Prodi tengah Mei mengatakan kepada Senat bahwa perang di Irak merupakan kesalahan mengerikan. Ia berjanji bahwa pemerintah tengah-kirinya akan menarik tentara Italia dari negara Timur Tengah tersebut, yang disebutnya berada di bawah pendudukan. "Pemerintah akan mengusulkan pemulangan balatentara kita kepada parlemen," kata Prodi dalam pidato pertamanya sejak disumpah menjadi perdana menteri. "Perang di Irak dan pendudukan negeri itu adalah kesalahan mengerikan," katanya kepada kelompok bersuara nyaring dari lawan tengah-kanan, yang menempatkan 3.000 serdadu di Irak selatan bulan Juni 2003. Prodi tidak merinci kapan pemerintahnya akan menarik sisa 2.600 tentaranya dari Irak, yang disebutnya berlangsung sesudah berembuk dengan semua pihak terkait. Dua tentara Italia dan seorang serdadu Rumania tewas pekan terahir April sesudah bom jalanan terlanggar iringan mereka di Irak selatan, kata kementerian pertahanan Italia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006