Jenewa, Swiss (ANTARA) - Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB terpaksa menghentikan sebagian kegiatannya di beberapa bagian di Sudan karena pertikaian hebat, kata seorang juru bicara pada Selasa. (25/4)
Setidaknya lima staf bantuan kemanusiaan tewas sejak pertikaian antara tentara Sudan dan Paramiliter Pasukan Bantuan Cepat (RSF) pecah pada 15 April.
Dua badan PBB yang anggota-anggotanya meninggal, yaitu Organisasi Internasional untuk Migrasi dan Program Pangan Dunia, menghentikan operasi mereka.
"Di area-area di mana pertikaian sengit menghalangi kegiatan kemanusiaan kami, kami terpaksa mengurangi kegiatan kami," juru bicara kantor kemanusiaan PBB (OCHA) Jens Laerke mengatakan.
"Tetapi kami berkomitmen untuk terus melayani warga Sudan."
Dia mengatakan bahwa pemimpin OCHA tetap berada di Sudan untuk mengawasi jalannya operasi. Mereka akan memimpin operasi kemanusiaan di luar Pelabuhan Sudan, tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, seorang perwakilan dari Palang Merah Internasional mengatakan bahwa selama delapan hari belakangan, beberapa keluarga di Khartoum terjebak di rumah masing-masing.
Dia mengimbau negara-negara lain untuk terus mendesak Sudan guna mencari 'solusi jangka panjang' setelah warga negara asing diselamatkan.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO: 413 korban tewas selama pertempuran di Sudan
Baca juga: Sekjen PBB desak pihak bertikai di Sudan segera hentikan pertempuran
Baca juga: Komisioner HAM PBB serukan penghentian pertempuran di Sudan
Penerjemah: Mecca Yumna
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023