Jakarta (ANTARA News) - Taman Ismail Marzuki (TIM) menjadi tempat pertama rangkaian kegiatan perayaan HUT ke-479 Jakarta yang diperingati setiap tanggal 22 Juni. Pusat kesenian dan pertunjukan yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada era 1970-an tersebut menurut Biro Humas Pemprov DKI Jakarta, Jumat, dipilih sebagai lokasi pencanangan rangkaian acara HUT Jakarta karena dinilai merupakan salah satu pusat pengembangan budaya. Dengan digunakannya Taman Ismail Marzuki sebagai lokasi pencanangan diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dan Pemprov DKI Jakarta untuk melestarikan kawasan tersebut sebagai wadah berkreasi para seniman dalam menciptakan karya seni. Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada Sabtu (3/6) malam direncanakan memulai pencanganan itu dengan menembakkan pistol suar dan diikuti kembang api. Sejumlah seniman seperti Dewi Gita, Rita Hasan, Acil Bimbo dan penyair terkenal Taufik Ismail akan terlibat dalam acara tersebut. Khusus untuk Taufik Ismail dan Acil Bimbo dipilih oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai salah satu pengisi acara pencanangan tersebut karena HUT Jakarta kali ini diperingati di sela-sela suasana duka setelah terjadi gempa bumi di Yogyakarta dan Klaten Jawa Tengah. Sebelumnya Kepala Humas Pemprov DKI Catur Laswanto menjelaskan, dalam rangkaian peringatan HUT Jakarta akan diselenggarakan berbagai kegiatan baik yang bertaraf internasional maupun lokal. "Yang skala internasional antara lain turnamen bola basket `sister city`, sementara ini yang memastikan hadir adalah Bangkok, Beijing dan Tasken," ujarnya. Dijelaskan Catur, juga akan dilaksanakan lomba lari Jakarta 10-K yang diikuti oleh pelari kelas dunia, sementara di Kepulauan Seribu akan diselenggarakakan Kejuaraan Jetski dan donor darah. "Tema kegiatan ulang tahun Jakarta tahun ini lebih mengarah kepada peningkatan budaya pelayanan di Jakarta. Dan seperti yang diinginkan Gubernur, kita akan melibatkan partisipasi masyarakat," katanya. Untuk pendanaan, katanya, dibebankan kepada masing-masing dinas sesuai dengan kegiatan yang ada.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006