Ambon (ANTARA News) - Polisi mengusut intensif kasus keracunan makanan yang menyebabkan dua warga Desa Tenga-Tenga, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, meninggal dunia dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit.
Polisi telah memeriksa empat orang saksi yang merupakan juru masak di satu acara perkawinan di Desa Tenga-Tenga, kata Kapolres Ambon dan Pulau Pulau Lease, AKBP Soehar Wiyono, di Ambon, Kamis.
Kepolisian menduga ada unsur kesengajaan untuk meracuni orang-orang dalam acara perkawinan tersebut, dan polisi segera membentuk tim untuk menyelidiki.
Hidangan dalam hajatan itu telah meracuni lebih 150 orang, dua di antaranya meninggal dunia.
Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Provinsi Maluku juga terlibat meneliti kasus itu dengan mengambil sampel makanan berupa nasi gorang dan beberapa bumbu penyedap yang digunakan juru masak.
Para korban mengeluh sesak nafas, suhu badan tinggi, mual-mual, buang air besar dan pusing.
"Satu korban yang meninggal dunia di RSUD Tulehu hari ini diketahui bernama Sammy Rahusemahu berusia belasan tahun sedangkan satu korban tewas lainnya sudah sejak Rabu (26/12) kemarin," katanya.
Dinas Kesehatan Maluku Tengah juga dilibatkan langsung dalam memantau serta menangani para korban keracunan nasi goreng yang dievakuasi ke RSUD Tulehu maupun yang menjalani perawatan di Puskesmas Desa Tenga-Tenga.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012