Sebagai negara kepulauan dengan 2/3 luas wilayahnya lautan, tentu membutuhkan kekuatan Angkatan Laut yang tangguh,"
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Maritime Institute (IMI) mengharapkan kehadiran sosok Laksdya TNI Dr Marsetio sebagai Kepala Staf TNI AL menggantikan Laksamana TNI Soeparno, dapat mendorong bagi strategi maritim Indonesia dan pengelolaan potensi ekonomi maritim Indonesia untuk kesejahteraan rakyat.
"Sebagai negara kepulauan dengan 2/3 luas wilayahnya lautan, tentu membutuhkan kekuatan Angkatan Laut yang tangguh," kata Direktur IMI, Y Paonganan usai menghadiri serah terima jabatan di Makoarmatim, Surabaya, Kamis.
Dalam keterangan tertulisnya, Paonganan mengatakan potensi ekonomi negara di laut, selama ini diberitakan banyak dirampok oleh negara lain. Hal tersebut, katanya, disebabkan karena kurangnya perhatian pemerintah yang masih berorinetasi daratan (land base oriented).
"Ratusan triliun rupiah kekayaan laut kita dicuri setiap tahun," katanya.
Selain itu, kata Paonganan, kebijakan pemerintah yang masih berorientsi daratan itu juga terlihat pada masih kurangnya dukungan dalam memperkuat sarana dan prasarana pertahanan laut, sehingga penjagaan laut kurang optimal.
Oleh karena itu, Indonesia Maritime Institute (IMI) berharap agar KSAL yang baru mampu memberikan keyakinan kepada negara akan pentingnya strategi maritim untuk membawa Indonesia pada kejayaan melalui penguatan pertahanan dan keamanan laut untuk menjaga kedaulatan negara serta menjaga kekayaan laut agar tidak dicuri negara lain.
"Kami di IMI pun akan mendukung dan bekerjasama dengan KSAL yang baru agar menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang tangguh dan berdaulat. Jaya di laut, sejahtera di darat dan perkasa di udara," kata Paonganan.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012