"Dari China terbesar itu di Maloy. "

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 15 proyek prioritas dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang akan dipercepat pembangunannya hingga kini belum diputuskan oleh pemerintah, kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.

"Nanti baru awal Januari aru kita putuskan apa saja," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Hatta memastikan bahwa pemerintah akan memberikan prioritas percepatan pembangunan ke proyek infrastruktur dalam MP3EI yang dapat meningkatkan atau mendorong pusat pertumbuhan baru di daerah.

"Pembangunan infrastruktur yang diharapkan bisa membuka kawasan menjadi pusat pertumbuhan," ujarnya.

Hatta mencontohkan, salah satu proyek tersebut adalah jalan raya non-tol Aceh-Lampung yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan membangun pusat pertumbuhan di koridor Sumatera.

"Diharapkan pembangunan jalan baru untuk membuka daerah-daerah yang memiliki potensi ekonomi. Tentu tidak selesai di pemerintahan ini, tapi paling tidak sudah kita selesaikan dokumennya," ujarnya.

Terkait pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy, Kalimantan Timur, Hatta mengatakan bahwa investor China berminat untuk menanamkan modal di kawasan tersebut senilai dua miliar dolar Amerika Serikat (AS).

"Dari China terbesar itu di Maloy. Seluas beberapa ribu hektar itu kawasan terintegrasi antara hasil perkebunan, agro, dengan pertambangan," katanya.

Saat ini, ia mengemukakan, pembangunan Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy telah menghabiskan dana sekitar Rp4,7 triliun dengan luas lahan hingga 5.305 hektare (ha).

KIPI Maloy diusulkan menjadi KEK Maloy Trans Kalimantan Economic Zone dengan luas lahan 32.800 ha yang antara lain terdiri dari KIPI Maloy 5.305 ha, Batuta Chemical Industrial Park seluas 1.000 ha, dan Trans Kalimantan Economic Zone seluas 26.500 ha.
(T.S034/C004)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012