Ini mengikuti kontraksi 0,4 persen dari ekonomi terbesar keempat di Asia itu selama kuartal terakhir tahun 2022, yang merupakan penurunan pertama dalam 2,5 tahun. Ekonom biasanya mendefinisikan resesi sebagai kontraksi dua kuartal berturut-turut.
Setahun sebelumnya, produk domestik bruto (PDB) negara itu meningkat 0,8 persen selama periode Januari-Maret, menurut perkiraan bank sentral Korea, dibandingkan dengan kenaikan 1,3 persen pada kuartal sebelumnya dan 0,9 persen dalam survei.
Penyumbang PDB terbesar pada triwulan I adalah konsumsi swasta yang tumbuh 0,5 persen, sedangkan investasi modal menekan pertumbuhan ekonomi, turun 4,0 persen. Ekspor naik 3,8 persen, sementara impor tumbuh 3,5 persen.
Bank sentral Korea mengatakan awal bulan ini bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini akan lebih lemah dari proyeksi sebelumnya sebesar 1,6 persen, ketika bank sentral mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan kedua berturut-turut.
Baca juga: Korsel, Jepang akan bahas keamanan ekonomi dan nasional
Baca juga: Korsel janji genjot habis-habisan ekspor dan tarik turis
Baca juga: Menteri keuangan Korsel peringatkan kesulitan ekonomi pada 2023
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023