sempat terganggu tapi tidak terlalu lama
Tasikmalaya (ANTARA) - Arus kendaraan di jalur Tasikmalaya-Garut terhambat karena badan jalan terdampak bencana tanah longsor yang terjadi saat hujan di kawasan Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin malam.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna membenarkan kejadian longsor di jalur mudik menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut di daerah Salawu.

"Ya, Kutawaringin, Salawu, sempat terganggu tapi tidak terlalu lama, sekarang sudah terbuka lagi, tapi jalan masih licin," kata Kurnia.

Ia menuturkan hujan deras disertai petir sempat melanda wilayah Tasikmalaya, kemudian terjadi longsor yang membawa material tanah dan air menutup badan jalan tersebut sekitar pukul 18.30 WIB.

Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya mengganggu arus lalu lintas kendaraan dari arah Garut menuju Tasikmalaya maupun sebaliknya, sehingga petugas gabungan berupaya membersihkan material longsoran dan membuka jalur agar kendaraan bisa lewat.

"Satu tim dan tangki diterjunkan untuk penyemprotan, membersihkan material," katanya.

Baca juga: Polisi berlakukan one way arus balik dari arah Limbangan hingga Nagreg
Baca juga: PT Jasamarga Transjawa prediksi arus balik terjadi pada 24-25 April

Ia menyampaikan sejumlah petugas hingga menjelang tengah malam masih berupaya membersihkan material longsoran di badan jalan dan melakukan pengaturan lalu lintas.

Pengguna jalan yang melewati jalur itu, kata dia, diimbau untuk waspada dan hati-hati karena jalanan masih licin, serta selalu mengikuti arahan petugas yang saat ini siaga di lokasi tersebut.

"Diimbau hati-hati, di situ juga masih ada yang jaga-jaga," katanya.

Dampak longsoran menimpa badan jalan tersebut arus kendaraan dari arah Garut menuju Tasikmalaya maupun sebaliknya terhambat, kendaraan harus antre dan melaju lambat kendaraannya saat melewati lokasi longsor.

Polisi dan petugas gabungan lainnya yang berjaga di daerah itu berupaya mengatur arus lalu lintas kendaraan agar kendaraan tetap bisa lewat.

Jalur tersebut merupakan jalan utama menghubungkan Garut wilayah perkotaan dengan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya yang biasa ramai dilalui kendaraan roda dua dan empat, serta bus antar kota.

Kondisi di jalur itu berkelok, ada juga tikungan tajam, tanjakan, turunan, serta di sepanjang jalan terdapat tebing dan jurang.

Baca juga: Gerbang Tol Kalikangkung Semarang bersiap hadapi arus milir ke Jakarta

Baca juga: ASN Kemenkumham boleh perpanjang cuti untuk hindari puncak arus balik

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023