Ada sedikit penundaan karena arus mudik dari arah barat masih cukup padat

Jakarta (ANTARA) - Pada H+1 Lebaran, jalur tol pantai utara (pantura) di Provinsi Jawa Tengah bersiap menghadapi lonjakan lalu lintas kendaraan yang menjadi bagian dari arus milir atau kembali ke arah Jakarta.

Persiapan terukur dan sistematis dilakukan sejumlah pihak terkait, seperti kepolisian hingga kementerian, untuk memastikan para pemudik bisa kembali ke Ibu Kota dengan aman dan nyaman.

Salah satu titik yang menjadi perhatian pada arus milir Idul Fitri 1444 Hijriah ialah Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah. Titik tersebut sebelumnya sempat menjadi biang kemacetan saat arus balik akibat adanya antrian mobil yang mengular hingga sepanjang 500 meter meski sudah dilakukan skema satu arah dari barat.

Pada Senin pagi, arus kendaraan dari arah barat atau Jakarta yang menuju GT Kalikangkung mulai disterilkan menjelang pemberlakuan satu arah untuk arus milir Lebaran. Untungnya arus kendaraan yang menuju Semarang melalui gerbang tol tersebut sudah menurun sebagaimana yang disampaikan Kepala Pos Pengamanan GT Kalilangkung Semarang Iptu Rudyanto.

Seharusnya pembukaan satu arah dijadwalkan berlangsung pada pukul 14.00, namun akibat arus mudik yang ternyata masih cukup ramai membuat rencana tersebut harus mundur sekitar 45 menit.

Pos Pengamanan GT Kalikangkung mencatat jumlah kendaraan yang melintas dari arah barat sejak pukul 06.00 hingga 12.00 WIB mencapai 10.650 unit.

Rudyanto mengatakan arus kendaraan dari arah barat memang masih relatif tinggi jelang pembukaan satu arah, sedangkan untuk arah sebaliknya yang menuju Jakarta, tercatat ada 12.086 kendaraan meninggalkan Kalikangkung ke arah barat sejak pagi hingga siang.

Arus kendaraan dari barat sudah tidak lagi melintas masuk GT Kalikangkung mulai pukul 13.00 WIB. Pelaksanaan jalur satu arah dari GT Kalikangkung hingga Jakarta-Cikampek (Japek) mulai dibuka pukul 14.45 WIB, yang peresmiannya dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

"Ada sedikit penundaan karena arus mudik dari arah barat masih cukup padat," kata Muhadjir.

Pemerintah memperkirakan arus milir ke Jakarta akan terjadi dalam dua gelombang, yaitu pada Selasa-Rabu (24-25 April) untuk gelombang pertama, serta 30 April-1 Mei yang akan menjadi gelombang kedua.

Meski begitu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat mengimbau para pemudik untuk kembali ke tempatnya bekerja dari kampung halaman antara 26 hingga 29 April agar tidak menimbulkan kepadatan saat arus puncak balik.


Respons positif

Pembukaan jalur satu arah menuju Jakarta pun mendapat tanggapan positif dari sejumlah pemudik yang akan kembali ke Ibu Kota dengan melewati GT Kalikangkung.

Sejumlah pemudik bahkan rela menunggu di GT Kalikangkung demi mendapatkan waktu yang tepat agar bisa kembali ke Jakarta dengan memanfaatkan skema satu arah.

Jelang pemberlakuan satu arah, pemudik terlihat melakukan tapping di gerbang tol yang kemudian mengambil sisi kanan untuk bisa melintas di jalur A tol Semarang-Solo.

Meski petugas sempat mengimbau para pengendara untuk tetap melanjutkan perjalanan karena pelaksanaan satu arah masih cukup lama, para pemudik tetap lebih memilih untuk menanti aktifnya skema satu arah.

Salah seorang pemudik asal Tangerang, Banten, Andrew mengatakan sengaja memilih skema satu arah karena dinilai lebih cepat.

Pengendara berusia 21 tahun itu mengaku tak ingin mengulangi situasi tak mengenakkan pada arus mudik pekan lalu yang saat ia terjebak macet di ruas Tol Cipali yang membuatnya memakan waktu 4 jam lebih lama dari seharusnya.

"Kemarin waktu pulang ke Semarang tidak sempat dapat one way. Tangerang hingga Semarang harus ditempuh sekitar 10 jam dari biasanya 6 jam," Andrew menyebutkan.

Menyikapi antusiasme pemudik yang ingin menggunakan skema satu arah, Menko Muhadjir tak lupa mengingatkan para pemudik untuk menyiapkan BBM serta kartu uang elektronik untuk transaksi di gardu tol untuk menghindari penumpukan antrean kendaraan.

Apalagi jarak tempuh dari Kalikangkung hingga Cikampek cukup panjang.

Petugas dari kepolisian turut memberikan pengawalan di jalur A dari timur ke arah barat agar tertib dan selamat sampai tujuan.

Tak lupa, Menko Muhadjir juga mengimbau pemudik agar beristirahat di tempat beristirahat namun dengan memperhatikan durasi yang tidak terlalu lama.

"Kalau sangat lelah, sebaiknya keluar dulu ke exit tol terdekat lalu beristirahat, kemudian masuk lagi ke tol," kata Muhadjir.


Tol jadi pilihan

Sebelumnya, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) sudah memprediksi tingginya pengguna Tol Trans Jawa pada arus mudik-milir dengan alasan kelancaran, keamanan, dan keselamatan perjalanan.

Poin-poin tersebut menjadi pertimbangan utama para pemudik untuk menggunakan jalan tol untuk kembali ke kampung halaman di Pulau Jawa, seperti yang disampaikan Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan MTI Djoko Setijowarno.

Perhitungan MTI itu didasarkan pada hasil jajak pendapat yang dilakukan untuk mengukur pilihan pergerakan masyarakat pada Lebaran 2023. Tol Trans Jawa masih menjadi jalur favorit untuk arus mudik Lebaran 2023 dan jalur tol tersebut diproyeksikan akan dilintasi sekitar 9,2 juta orang.

Namun, pemudik diimbau tidak hanya mengandalkan jalan tol, tetapi memilih jalur-jalur alternatif untuk menekan risiko kemacetan panjang di ruas tol.

Akademikus Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang itu juga mengatakan bahwa daerah tujuan terbanyak selama arus Lebaran 2023 adalah Provinsi Jawa Tengah, yakni 32,75 juta orang atau 26,45 persen.

Sementara itu, pilihan moda masih didominasi mobil pribadi 27,32 juta orang (22,07 persen) dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 persen). Jalur utama yang dipilih pengguna mobil dan sepeda motor didominasi Tol Trans Jawa yakni 9,2 juta orang.

Tingginya animo pemudik yang melintasi Tol Trans Jawa membuat pemerintah sigap untuk mengantisipasi kemacetan di jalur utama mudik Jawa Tengah tersebut. Apalagi kini sudah tidak ada lagi pembatasan seperti yang terjadi dua tahun sebelumnya akibat COVID-19.

Editor: Achmad Zaenal M

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023