Ouagadougou (ANTARA) - Sekitar 60 warga sipil tewas oleh sekelompok orang berseragam pasukan bersenjata Burkinabe di Burkina Faso utara pada Jumat, ungkap jaksa setempat Lamine Kabore, Minggu (23/4), mengutip informasi kepolisian Kota Ouahigouya.
Menurut dia, penyelidikan telah dilakukan usai terjadi serangan di Desa Karma di Provinsi Yatenga di perbatasan dekat Mali.
Daerah tersebut dikuasai kelompok yang terkait dengan Al Qaida dan ISIS yang melancarkan serangan selama bertahun-tahun.
Belum ada informasi lebih lanjut mengenai serangan tersebut.
Sejak 2022 serangan kelompok bersenjata terhadap warga sipil meningkat, meski tentara dan relawan pasukan pertahanan melakukan beberapa kali serangan kontraterorisme, kata Human Rights Watch (HRW) pada Maret.
Sekelompok penyerang tak dikenal menewaskan 40 orang dan melukai 33 orang lainnya dalam serangan terhadap militer dan relawan di wilayah yang sama di Burkina Faso utara dekat Kota Ouahigouya pada 15 April, menurut pemerintah.
Kerusuhan di wilayah tersebut bermula di Mali pada 2012, ketika kelompok bersenjata membajak pemberontakan separatis suku Tuareg.
Sejak itu kekerasan menyebar ke Burkina Faso dan Niger, yang menelan ribuan korban jiwa serta menyebabkan lebih dari 2,5 juta orang mengungsi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Burkina Faso akan buka lagi hubungan diplomatik dengan Korut
Baca juga: Burkina Faso larang siaran TV Prancis usai wawancara petinggi Al Qaida
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023