Ini kita harapkan lebih fair untuk mereka"

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 0,95 persen per bulan flat (tetap), sebagai upaya mewadahi kebutuhan modal pelaku usaha mikro dalam jangka waktu yang lebih pendek.

Tingkat suku bunga baru itu akan mulai diberlakukan 2013, kata Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Choirul Djamhari, di Jakarta, Rabu.

Tingkat suku bunga itu diubah dari sebelumnya 22 persen skala menurun per tahun untuk sektor mikro dan untuk nonmikro 13 persen per tahun.

Ia mengatakan, pengaturan sistem suku bunga disepakati untuk diubah dengan menyesuaikan kebutuhan konsumen.

"Sektor mikro umumnya perlu dana hanya untuk jangka pendek misalnya tiga bulan atau enam bulan. Ini kita harapkan lebih fair untuk mereka," katanya.

Tingkat Non Performance Loan (NPL) program KUR sendiri sampai saat ini masih terpantau berkisar 3-5 persen.

Sementara total realisasi dana KUR pada 2012 dipastikan melampaui target Rp30 triliun, karena sampai pertengahan Desember sudah mencapai Rp31,623 triliun.

Delapan bank penyalur KUR yakni BRI, Bank Mandiri, BNI, BTN, Bukopin, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BPD, tahun depan ditarget mampu menyalurkan Rp37 triliun dana KUR kepada para pelaku koperasi dan UMKM di seluruh tanah air.

Target itu, ditetapkan naik di atas pertumbuhan kredit yang diprediksikan Bank Indonesia yakni 25 persen dibandingkan pada 2012 yang dipatok tersalur Rp30 triliun.

Pihaknya menekankan penyaluran KUR tahun depan harus lebih berkualitas, merata, dan tepat sasaran.

(H016)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012