Martapura (ANTARA) - Ratusan kepala keluarga di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan merayakan Lebaran Idul Fitri kedua di tengah bencana banjir akibat intensitas curah hujan tinggi yang terjadi pada Minggu (23/4) malam.

"Banjir kali ini merupakan banjir terparah dengan ketinggian air mencapai satu meter," kata Danar, salah seorang warga Desa Riang Bandung, Kecamatan Madang Suku II, OKU Timur, Senin.

Dia mengatakan, ratusan rumah di desa tersebut terendam banjir sehingga mengganggu aktivitas masyarakat yang merayakan Lebaran.

"Banjir terjadi sejak Minggu (23/4) malam pukul 21.00 WIB dan hingga hari ini belum juga surut," katanya.

Kondisi ini membuat warga tidak nyaman sehingga terpaksa menunda tradisi berkunjung ke rumah sanak keluarga untuk merayakan Lebaran dan memilih berdiam diri di rumah menunggu banjir surut.

Sementara, Kepala BPBD OKU Timur Habibulah, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Budi secara terpisah mengatakan bencana banjir akibat intensitas curah hujan tinggi hingga meluapnya Sungai Komering melanda ratusan rumah warga di tiga desa di wilayah itu.

Sebanyak 164 rumah yang terdampak bencana banjir tersebut tersebar di tiga desa meliputi Desa Baturaja Bungin, Sabah Lioh dan Tanjung Kemala, Kecamatan Bunga Mayang.

"Beruntung dalam musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun akibat banjir aktivitas masyarakat menjadi terganggu apalagi saat ini masih dalam suasana Lebaran," katanya.

Menurut dia, pihaknya telah mengirimkan bantuan berupa perahu karet untuk mengevakuasi korban banjir ke tempat yang aman guna mengantisipasi banjir susulan.

"Masyarakat juga kami imbau untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir susulan agar tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.

Baca juga: 495 rumah warga di Baturaja Sumsel diterjang banjir

Baca juga: Ratusan rumah warga di kabupaten OKU Sumsel terendam banjir

Baca juga: Kecamatan berpotensi longsor di Sumsel meningkat

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023