"Kami membangun seluruh sistem dan teknologinya secara mandiri."

Beijing (ANTARA News) - China mulai Rabu mengoperasikan kereta api cepat terpanjang di dunia dengan rute Beijing-Guangzhou, atau pergi pulang ibukota negara-ibukota Provinsi Guangdong.

Kereta api cepat dengan kecepatan rata-rata 300 kilometer per jam itu diberangkatkan dari Stasiun Kereta Api Barat Beijing, dan akan menempuh jarak sekitar 2.298 kilometer.

Pada hari pertama pengoperasian kereta api cepat G80 Beijing-Guangzhou itu, hampir seluruh gerbong penuh oleh penumpang baik di kelas bisnis maupun ekonomi.

Dengan dioperasikannnya kereta api cepat itu, maka rute Beijing-Guangzhou kini dapat ditempuh hanya dalam waktu delapan jam dari sebelumnya 20 jam menggunakan kereta api konvensional.

Kereta api cepat terpanjang itu menghubungkan Beijing di utara China dengan Guangzhou di selatan China, dan singgah beberapa waktu di Zhengzhou, yang berada di tengah-tengah wilayah China.

China kini menjadi salah satu negara ketiga di dunia yang menggunakan kereta api cepat untuk menghubungkan kota-kota di wilayahnya.

Sejak 2004 China telah membangun sistem dan teknologi kereta api cepat.

Ahli kereta api cepat Universitas Jiaotong Beijing, Prof. Jia Limin, mengatakan, "Kami membangun seluruh sistem dan teknologinya secara mandiri, setelah belajar dari pihak luar, mulai dari sistem pengoperasiannya, keamanan dan komunikasi internalnya,".

China kini memiliki sekitar 10.000 pakar dan insinyur dari berbagai universitas, pusat penelitian, dan perusahaan pembuat kereta api cepat untuk meningkatkan teknologi kereta api cepat di Negeri Panda itu.

Kereta api cepat telah menjadi bagian tak terpisahkan bagi rakyat China untuk mendukung roda pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang efektif dan efisien.
(T.R018)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012