Katakanlah okupansi hotel saat Lebaran sebelum pandemi mencapai 100 persen, saat sekarang sudah mencapai kisaran 90 persen

Banyumas (ANTARA) - Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, optimistis Lebaran 2023 menjadi momentum kebangkitan industri pariwisata di daerah itu pascapandemi COVID-19.

Saat ditemui di Kawasan Wisata Baturraden, Banyumas, Minggu malam, Ketua BPC PHRI Kabupaten Banyumas Irianto mengatakan optimisme itu muncul karena tingkat hunian atau okupansi hotel di Banyumas khususnya kawasan Baturraden dan Purwokerto pada momentum Lebaran 2023 hampir menyamai kondisi saat sebelum pandemi.

"Katakanlah okupansi hotel saat Lebaran sebelum pandemi mencapai 100 persen, saat sekarang sudah mencapai kisaran 90 persen," jelasnya.

Menurut dia, sebagian besar tamu hotel yang menginap merupakan rombongan keluarga yang ingin mengunjungi sejumlah destinasi wisata yang ada di Kabupaten Banyumas sembari bersilaturahmi dengan kerabatnya.

Selain sektor perhotelan, kata dia, restoran atau rumah makan pun turut "kebanjiran" rezeki pada momentum Lebaran 2023.

Bahkan, lanjut dia, geliat usaha restoran di Banyumas sudah terlihat sejak awal bulan Ramadhan seiring banyaknya kelompok masyarakat atau organisasi serta rombongan keluarga yang menggelar acara buka puasa bersama.

Ia mengatakan sejumlah hotel di Banyumas pun menyediakan ruangan besar (ballroom) khusus untuk penyelenggaraan kegiatan buka puasa bersama.

"Jadi, masyarakat umum tidak terpengaruh oleh larangan penyelenggaraan kegiatan buka bersama. Larangan itu kan hanya untuk pejabat dan aparatur sipil negara," katanya.

Selain itu, kata dia, saat sekarang tidak ada lagi pembatasan makan di restoran seperti halnya yang diberlakukan pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena adanya pandemi.

Terkait dengan geliat usaha restoran dan perhotelan tersebut, Irianto mengaku optimistis semua itu merupakan tonggak dari kebangkitan perekonomian khususnya industri pariwisata pascapandemi.

Kendati demikian, dia mengakui pergerakan wisatawan untuk mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Kawasan Wisata Baturraden pada hari kedua Lebaran (H2 Lebaran) pada Minggu (23/4), belum menunjukkan peningkatan signifikan.

Menurut dia, hal itu terlihat dari arus kendaraan yang melintas di Jalan Raya Baturraden yang tidak seramai saat momentum Lebaran sebelum pandemi.

"Sebelum pandemi, pada H2 Lebaran, apalagi kalau hari kedua lebarannya pas hari Minggu, arus kendaraan dari arah Purwokerto menuju Baturraden sangat padat dan sering terjadi kemacetan," katanya.

Ia menduga hal itu terjadi karena adanya beberapa destinasi wisata baru di Purwokerto seperti Menara Teratai dan Taman Apung Maskemambang, sehingga kunjungan wisatawan terpecah di beberapa lokasi.

"Mungkin hari ini (23/4), wisatawan dari luar daerah atau pemudik memilih untuk lebih dulu mengunjungi Menara Teratai yang selama ini viral di media sosial, dan besok pagi (24/5) ke Baturraden," tegasnya.

Kendati demikian, dia mengatakan BPC PHRI Kabupaten Banyumas pada momentum Lebaran 2023 mendirikan pos pelayanan di sisi barat bundaran Terminal Bawah Baturraden.

Menurut dia, pos pelayanan yang berada di Jalan Baturraden Barat itu dilengkapi dengan satu unit mobil ambulans guna mengantisipasi terjadinya kondisi darurat.

Baca juga: Banyumas siapkan semua objek wisata sambut libur Lebaran 2023
Baca juga: Ganjar: Ciptakan sesuatu yang baru dalam memasarkan pariwisata
Baca juga: Pengamat: Wacana Sandiaga kembangkan Desa Wisata Cikakak sangat tepat

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023