Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi 35 titik panas yang tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Minggu, sehingga semua pihak diminta waspada.
"Sebaran 35 titik panas yang terdeteksi hari ini sudah diinformasikan ke pihak terkait agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Minggu.
Sebanyak 35 titik panas tersebut terpantau hari ini mulai pukul 01.00 hingga pukul 16.00 Wita dan langsung diteruskan ke instansi terkait, terutama kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun kabupaten masing-masing agar segera mendapat penanganan.
Baca juga: BMKG ingatkan pemda siaga hadapi karhutla
Sehari sebelumnya, Sabtu (22/4), terdeteksi 29 titik panas, tersebar di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Berau ada 2 titik, Kabupaten Kutai Kartanegara 3 titik, dan Kabupaten Kutai Timur 24 titik.
Sedangkan 35 titik panas yang terpantau hari ini (Minggu, 23/4) berada di titik koordinat berbeda, meskipun ada juga yang masih dalam satu kabupaten maupun kecamatan yang sama.
Sebanyak 35 titik yang terpantau hari ini tersebar di empat kabupaten, yakni Kabupaten Kutai Barat 1 titik, Kutai Timur 18 titik, Kutai Kartanegara 2 titik, dan Berau 14 titik.
Ia menyebutkan 14 titik yang terpantau di Berau tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Kelay 1 titik, Sambaliung 7 titik, Segah 4 titik, dan Tabalar 2 titik. Semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Baca juga: Indonesia pakai teknologi modifikasi cuaca untuk cegah karhutla
Dua titik di Kutai Kartanegara, lanjut dia, tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Loa Kulu dan Kembang Janggut.
Satu titik di Kutai Barat yang terdeteksi di Kecamatan Linggang Bigung dengan tingkat kepercayaan menengah.
Sebanyak 18 titik yang terpantau di Kutai Timur tersebar di enam kecamatan, yakni 8 titik di Kecamatan Bengalon, 1 titik di Kaubun, 3 titik di Kongbeng, 3 titik di Rantau Pulung, 1 titik di Sandaran, dan 2 titik di Sangatta Utara.
Diyan mengatakan, sebenarnya bulan ini masih musim hujan, namun terdapat peluang dalam beberapa hari tidak terjadi hujan berturut-turut di sejumlah kawasan, sehingga hal ini berakibat pada biomassa yang kering dan rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan (karhutla), maka semua pihak harus waspada.
Baca juga: El Nino lemah picu musim kemarau yang lebih kering
"Untuk itu, kami mengimbau semua elemen masyarakat agar mencegah terjadinya kebakaran, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, apalagi jika di kawasan tersebut ada hutan atau lahan yang mudah terbakar," katanya.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023